Festival Teluk Jailolo
ZONASULTRA.COM, HALMAHERA BARAT – Pemerintah Daerah Halmahera Barat kembali mempromosikan kemolekan pariwisatanya melalui Festival Teluk Jailolo 2017 selama seminggu 8-13 Mei 2017. Even tahunan yang sudah dihelat sejak 2009 ini akan menyajikan berbagai kearifan lokal yang ada di Halmahera Barat.
Keindahan panorama alam, potensi bawah laut, kuliner khas, serta adat istiadat penduduk asli Halmahera Barat bakal jadi primadona di acara budaya ini. Berbagai atraksi juga bakal memberikan hiburan tersendiri.
“Yang pasti, rangkaian acara di Festival Teluk Jailolo 2017 bakal lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Plt. Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Barat Demianus Sidete, Jumat (5/5).
Demianus menjelaskan, Festival Teluk Jailolo akan menampilkan tradisi Sasadu on The Sea, Pagelaran Seni Budaya Moloku Kie Raha, Upacara Adat Sigofi Ngolo, Wisata Petualangan, Lomba Fotografi Underwater, dan Diving.
“Ada pertunjukan seni kontemporer yang memadukan unsur tarian dan musik tradisional khas masyarakat Jailolo. Pertunjukan ini diadakan di panggung di atas laut,” ungkap Demianus.
Demianus melanjutkan, Upacara Adat Sigofi Ngolo merupakan upacara bersih-bersih laut. Acara sakral ini merupakan ritual adat masyarakat setempat dengan memberikan persembahan untuk alam.
“Sedangkan Pagelaran Seni Budaya Moloku Kie Raha nanti menyajikan kuliner tradisional dan panggung seni budaya. Pengunjung juga akan diajak wisata petualangan dengan menjelajahi desa-desa di Halmahera Barat. Wisatawan bisa belajar lebih banyak tentang rempah-rempah, bumbu tradisional kebanggaan Indonesia,” terang Demianus.
Demianus menambahkan, Pagelaran Seni Budaya Moloku Kie Raha tahun ini sangat istimewa. Karena budaya keempat kerajaan besar di Maluku Utara yaitu Jailolo, Bacan, Ternate dan Tidore akan diintegrasikan dalam ikatan persaudaraan berdasarkan falsafah Moloku Kie Raha.
“Dalam bahasa lokal, Moloku Kie Raha berarti persaudaraan penguasa empat gunung dimana gunung diartikan sebagai kerajaan,” terang Demianus.
Masih banyak lagi event yang dapat diikuti dalam Festival Teluk Jailolo seperti Lomba Foto Underwater, Lomba Sapu Laut, Fun Drive, Lomba Tarian Tradisional, Pesta Permainan Tradisional Anak, Ceremony Puncak Sasadu On The Sea, Trip Desa Gamtala dan lain sebagainya.
Baca Juga : Festival Gondang Naposo 2017, Janjikan Atraksi Memikat di Destinasi Danau Toba
Bagaimana aksesnya bila ingin menghadiri Festival Teluk Jailolo? Tidak perlu khawatir, akses menuju teluk Jailolo cukup mudah. Ada dua moda transportasi yaitu dengan menggunakan pesawat terbang yang menuju Bandara Sultan Baabulah, Ternate dan menggunakan kapal laut yang menuju Ternate. Dari Ternate menuju Jailolo, dapat menggunakan kapal cepat ataupun kapal kayu.
“Perjalanannya cukup singkat, sekitar 1 jam sudah sampai di Jailolo. Lokasi Festival Teluk Jailolo 2017 tidak terlalu jauh dari dermaga. Pengunjung dapat menggunakan jasa angkutan becak bermotor,” papar Demianus.
Selain itu, penginapan di Teluk Jailolo juga terdapat sejumlah penginapan seperti hotel bintang satu dan homestay. Tarifnya cukup murah, hanya sekitar Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu sudah dapat beristirahat dengan nyaman.
Jika ingin menginap di hotel, Jailolo memiliki hotel-hotel seperti d’Hoek, Hotel Camar, dan Hotel Nusantara Indah dengan fasilitas bintang satu. Hotel-hotel tersebut menyediakan sekitar 55 kamar.
“Untuk penginapan, kita punya sebanyak 15 penginapan. Sementara di Jailolo, ada cottage dengan 7 kamar, homestay ada 50 dengan 3 kamar masing-masing,” jelasnya.
Untuk biaya penginapan, harga untuk penginapan berkisar sekitar Rp 150.000 – Rp 350.000. Sementara untuk hotel berkisar dari Rp 275.000 – Rp 525.000. Homestay dihitung harga per kamar yakni Rp 100.000 dan Rp 125.000 dengan fasilitas AC.
Baca Juga : Penyanyi Melayu Iyeth Bustami Hebohkan Festival Pesona Mandeh 2017
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata RI, Dadang Rizki Ratman mengatakan, even festival yang dilaksanakan Halmahera Barat ke-9 itu sangat didukung Kemenpar setelah dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman untuk pengembangan wisata di Halmahera Barat.
Menurutnya, nota kesepahaman itu dilakukan kementerian mengingat potensi wisata daerah setempat cukup menjanjikan dan memiliki nilai untuk dijual ke lokal maupun mancanegara.
“Diantaranya seperti ikon dalam bidang panorama alam dan keindahan bawah lautnya. Potensinya sangat bisa untuk dikembangkan dan dijual,” kata Dadang.
Halmahera Barar, kata dia, kini menjadi contoh dalam semangat festivalnya. Maka itu, diharapkan terus dikembangkan agar Halmahera Barat bisa dikenal luas di mancanegara. (*)