ZONASULTRA.COM, LOMBOK – Siapa bilang Generasi Pesona Indonesia (GenPI) hanya eksis di dunia maya? Hanya fokus di Trending Topic? Selasa (9/5), laskar digital GenPi Lombok Sumbawa punya agenda beda. Mereka mengasah skill dan knowledge di dunia nyata lewat Workshop Digital Preneur di Hotel Lombok Plaza Mataram.
“Iya, kemarin kawan-kawan GenPI Lombok Sumbawa menggelar Workshop Digital Preneur di Hotel Lombok Plaza Mataram. Kami ingin tahu, ingin lebih memahami, bagaimana digital preneur bisa mendorong Indonesia Tourism Xchange (ITX),” terang Siti Chotijah, koordinator GenPi Lombok Sumbawa, Rabu (10/5).
Lantas mengapa arahnya harus ke ITX? Mengapa juga bukan ke promosi pariwisata lewat foto, video, meme dan kata-kata lewat udara seperti yang selama ini biasa dilakukan GenPi?
Alasan pertama, ITX juga merupakan bagian dari digitalisasi yang disentuh Kemenpar. Konsep yang diusung, Go Digital Be The Best. Sangat konek dengan bocah-bocah GenPi Lombok Sumbawa yang akrab dengan dunia maya.
Alasan kedua, ITX menghadirkan solusi tepat. Industri didorong lebih leluasa dan siap bersaing di bisnis pariwisata. Para pelaku industi pariwisata bisa mengemas paket-paket yang jauh lebih kreatif, lebih variatif, lebih luas jangkauannya karena langsung masuk ke pasar global. “Ingat, more digital more global, more digital more personal, more digital more professional,” ucap Menpar Arief Yahya.
Tak henti-hentinya Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengedepankan konsep Go Digital Be The Best. Dan di Digital Preneur edisi Lombok Sumbawa itu, menteri asal Banyuwangi itu ikut membuka wawasan GenPI Lombok menuju platform digital. Alasannya simpel. Ini dikarenakan customers-nya terus bergerak dan makin cepat beralih ke digital lifestyle.
“Jangan menunggu ditinggalkan customers! Jemput perubahan dengan go digital jika ingin winning the future customers. If you can not measure, you can not manage! Kalau tidak bisa mengukur, maka tidak akan bisa memanage,” tukas Arief Yahya.
Sama dengan GenPi, roadshow ke beberapa daerah sudah dilakukan oleh Kemenpar demi memberikan bimbingan workshop bagi supplier seperti hotel, restoran, theme park, water park, rent car, souvenir shop, airlines, dan semua yang terkait dengan layanan wisata. Workshop mengenai distributor, seperti tour operator, tour agent, tour guide khusus dan lainnya juga diberikan oleh Kemenpar. Dan sekarang, sudah hampir 6.000 industri bergabung ITX, sebuah platform yang di-endorse pemerintah untuk mempertemukan demand dan supply dalam bentuk digital market place.
Baca Juga : Dukung Mekaki Marathon 2017, Kemenpar Ingin Wisata Lombok Barat Dikenal
Danie Satrio sebagai representasi media dan sosok yang merupakan senior konsultan konten branding, juga ikut memberikan banyak data dan gambaran. Segala hal yang terkait digitalisasi dan tantangannya, ikut dipaparkan di Workshop Digital Preneur. “Pada awal digital muncul, semua orang termasuk dirinya harus menyesuaikan dan belajar bisnis digital ini. Digitalisasi dalam pariwisata juga sama. Bagaimana mengkreasi konten sampai pada bagaimana harus memahami Seacrh Engine Operation (SEO),” ucapnya.
Sepakat dengan pendapat Danie Satriao, Ingga Suwandana yang juga pemilik akun @debucung dan @ExploreLombok ini membagi pengalamannya. Di Instagram, akun @debucung sudah sangat nge-hits. Followersnya sudah mencapai 72,7 K. Akun @ExploreLombok malah lebih dahsyat lagi. Akunnya sudah difollow 146 K netizen. Jadi segala hal yang terkait personal branding serta tips dan trik dalam meningkatkan brand equity di dunia digital khususnya Instagram, sudah sangat difahami Ingga.
“Bikin bagus dulu akunmu, bangun brand imagenya sebagai langkah awal dalam membangun bisnis digital,” jelas Ingga memberikan motivasi kepada peserta yang hadir.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Putu Ngurah, juga seirama. Keduanya langsung action. Memberikan dukungan penuh di workshop Digital Preneur Lombok Sumbawa
“Di pariwisata, search and share itu 70% sudah melalui digital. Sudah tidak lagi bisa mengandalkan walk in service, menyuruh customers datang langsung ke kantor travel agent untuk reservasi tiket dan memilih paket wisata. Ini yang kami tularkan di Workshop Digital Preneur,” ujar Esthy yang diamini Putu Ngurah.
Hasilnya, workshop yang dibuka Kadispar NTB H Lalu Moh Faozal itu langsung ramai. Banyak yang antusias mengikuti kegiatan berbasis digital itu. “Sebanyak 50 peserta mengikuti workshop dengan sangat antusias. Mereka adalah peserta yang terpilih dari 349 pendaftar yang ingin mengikuti workshop,” ujar Lalu Moh Faozal seusai workshop digelar.
Yuliana selaku koordinator event GenPI Lombok Sumbawa sangat serius menggerakan ‘pasukannya’ untuk terus mempromosikan melalui Go Digital potensi wisata yang ada di daerahnya.
“Komitmen GenPI dalam mendukung program Go Digital akan terus dilakukan, selain workshop GenPI juga akan membuka Basecamp yang juga akan menjadi Tourist Information Center dan Pusat Informasi ITX. Sudah saatnya komunitas berperan dalam pembangunan pariwisata baik di Lombok Sumbawa maupun Indonesia, kata Yuliana.
Rangkaian Workshop ini akan berlanjut dengan aksi clean up dan kunjungan destinasi yang akan digelar Kamis, 11 Mei 2017, di Pantai Nipah dan Malimbu. (*)