Terendam Banjir, Ribuan Jagung dan Cabai di Konut Gagal Panen

Terendam Banjir, Ribuan Jagung dan Cabai di Konut Gagal Panen
JAGUNG DAN CABAI TERNDAM BANJIR-Terlihat ribuan pohon jagung yang berada di Desa Andomowu Kecamatan Lasolo terendam banjir, dan ribuan pohon cabai yang hanyut terbawah arus sungai Waworaha tak ada sisa akibat diguyur huja deras sejak malam tadi, hingga membuat warga mengalami kerugian mencapai ratusan jutah rupiah. (Jefri/ZONASULTRA.COM).

Terendam Banjir, Ribuan Jagung dan Cabai di Konut Gagal Panen GAGAL PANEN – Terlihat ribuan pohon jagung yang berada di Desa Andomowu Kecamatan Lasolo terendam banjir hingga membuat warga mengalami kerugian. (Jefri/ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Ribuan pohon jagung hibrida dan cabai merah milik para petani di Desa Andomowu, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) dipastikan gagal panen lantaran diterjang banjir yang berasal dari arus Sungai Andomowu.

Kepala Desa Andomowu Sapri mengatakan, lahan jagung miliknya seluas 2 hektar habis direndam air setinggi 1,5 meter akibat air Sungai Andomowu yang meluap. Bahkan akses jalan menuju kebunnya yang berada di sekitar sungai tertutup oleh arus sungai.

Baca Juga : Hujan Lebat, Kali Penghubung 4 Desa di Konut Meluap

“Saya sempat ambil sedikit itu jagungku, saya panen muda saja daripada habis dibawa arus sungai, sebenarnya tidak lama mi panen tapi karena sudah dihantam banjir terpaksa gagal,” terang Sapri, Minggu (14/5/2017).

Terendam Banjir, Ribuan Jagung dan Cabai di Konut Gagal PanenGAGAL PANEN – Ribuan pohon cabai yang hanyut terbawah arus sungai Waworaha tak ada sisa akibat diguyur hujan deras sejak malam tadi, akibatnya membuat warga mengalami kerugian mencapai ratusan jutah rupiah. (Jefri/ZONASULTRA.COM).

Terendam Banjir, Ribuan Jagung dan Cabai di Konut Gagal PanenJasmin, warga setempat terpaksa harus mengurungkan niatnya untuk menikmati hasil cabai miliknya karena disapu bersih air sungai hingga tak kelihatan sama sekali.

“1.500 pohon cabai saya punya sudah tinggi pohonnya. Tapi lihat itu biar unjungnya tidak kelihatan mi ditutup arus sungai, mau diapa terpaksa kita gagal panen,” terangnya.

Tak hanya itu, salah satu tempat pengolah sagu milik warga setempat yang berada di sekitar sungai juga hancur. Bahkan puluhan batang sagu yang siap diolah hanyut dibawa arus.

Masyarakat setempat berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut. Mengingat seluruh tanaman tersebut adalah tempat untuk menggantungkan hidup mereka. (B)

 

Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini