Ratusan Peserta Ikuti Halaqah Kebangsaan di IAIN Kendari

Ratusan Peserta Ikuti Halaqah Kebangsaan di IAIN Kendari
HALAQAH KEBANGSAAN - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Halaqah Kebangsaan dengan tema "Masyarakat Sultra Cinta Pancasila dan NKRI" di Auditorium IAIN Kendari, Selasa (23/5/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

Ratusan Peserta Ikuti Halaqah Kebangsaan di IAIN Kendari HALAQAH KEBANGSAAN – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Halaqah Kebangsaan dengan tema “Masyarakat Sultra Cinta Pancasila dan NKRI” di Auditorium IAIN Kendari, Selasa (23/5/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar Halaqah Kebangsaan dengan tema “Masyarakat Sultra Cinta Pancasila dan NKRI” di Auditorium IAIN Kendari, Selasa (23/5/2017) yang diikuti ratusan peserta dari anggota Polri, TNI, organisasi masyarakat (Ormas) Islam, perwakilan siswa dan mahasiswa se-Kota Kendari.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Nur Alim mengatakan tujuan dari pelaksanaan Halaqah Kebangsaan adalah untuk menyatukan dan memperkuat komitmen kebangsaan seluruh komponen anak bangsa di daerah, khususnya Kendari, Sulawesi Tenggara.

Bahwa empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika wajib untuk dikawal dan dirawat bersama dalam berbangsa dan bernegara. Sebab, empat pilar tersebutlah yang mewadahi perbedaan realitas yang ada baik itu perbedaan agama, suku, dan etnis.

“Sadar akan perbedaan tersebut, maka tentu ini adalah sebuah potensi yang rawan untuk dimanfaatkan orang lain yang tidak senang dengan persatuan dan kebersamaan bangsa Republik Indonesia,” terang Nur Alim ditemui usai kegiatan.

Menurut dia, sebagai bangsa yang memiliki kesatuan secara bersama-sama, harus mewaspadai seluruh upaya ikhtiar dan pemikiran apapun, baik itu yang atas nama agama maupun anti agama yang dapat mencabik-cabik kebersamaan dan persatuan bangsa bahkan negara.

Terang dia, ini adalah modal dalam mewarisi bangsa yang telah diwariskan oleh para syuhada atau pejuang, yang mengorbankan bukan hanya tenaga, pikiran, waktu, sampai darah bahkan keluarga untuk dikorbankan. “Pengorbanan itu, bukan untuk mereka (pejuang), tetapi untuk anak bangsa ini,” ujarnya.

Sementara Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Andap Budhi Revianto mengapresiasi apa yang dilaksanakan Rektor IAIN bersama Ketua Nahdatul Ulama (NU), Ketua Muhamadiyyah, dan Ketua MUI. Dengan secara spontan melaksanakan kegiatan halaqah kebangsaan, berarti mereka masih memiliki rasa terhadap NKRI.

“Karena ini baru pertama kali dilaksanakan semoga ini nanti dilaksanakan oleh kabupaten dan kota maupun provinsi lainnya,” ujar dia.

Kapolda Sultra ini mengharapkan masyarakat jangan mudah diadu domba, jangan mudah terpecah belah. Namun, untuk terus memiliki satu pemikiran, wawasan, kewaspadaan, dan ketahanan yang sama.

Untuk diketahui bahwa halaqah (lingkaran) adalah istilah yang biasa dihubungkan dengan dunia pendidikan, khususnya pendidikan dan pengajaran Islam (tarbiyah islamiyyah). (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati