Antisipasi Serangan DBD dan Malaria, Dinkes Konut Himbau Masyarakat Jaga Pola Hidup Bersih

Pelaksan tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Konut Nurjannah Efendi
Nurjannah Efendi

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Nurjannah Efendi menghimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga pola hidup bersih. Himbau itu menyusul datangnya musim hujan seperti saat ini dan ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan malaria yang mulai menyerang masyarakat.

Pelaksan tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Konut Nurjannah Efendi
Nurjannah Efendi

Kebersihan lingkungan dan tempat tinggal adalah paling utama untuk menghindari penyakit mematikan itu. Genangan air dan sampah menjadi tempat kubangan nyamuk berkembang biak, sehingga menyebabkan munculnya penyakit akibat gigitan nyamuk itu.

“Kalau sampai sejaun ini belum ada laporan yang terkena penyakit DBD dan malaria. Akan tetapi, musim hujan sekarang ini DBD dan malaria mulai menyerang apa lagi kalau tempatnya kotor, kumuh dan banyak genangan air itu yang disuka nyamuk. Lebih baik kita mencegah dari pada mengobati,” kata Nurjannah Efendi di ruang kerjanya, Selasa (23/5/2017).

Dia menambahkan, efek penyakit DBD sangat berbahaya bagi masyarkat jika tidak cepat ditangani. Virus Dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegipty atau Aedes albopictus betina dapat menyebabkan wabah DBD pada suatu wilayah dan menimbulkan kematian.

“Ciri-ciri jika terkenan penyakit DBD ini, panas demam tinggi yang mendadak, nyeri sendi dan di badan, rasa mual-mual ingin muntah, sakit kepala di sekitar dahi, wajah berwarna kemerahan, suka timbul bercak-bercak merah di kulit (tidak pasti), trombosit dan leukosit darah turun dan hematokrit naik,” terangnya.

Untuk penyakit malaria, lanjut mantan KTU Dinkes Konut ini, disebabkan oleh parasit plasmodium yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Banyak jenis parasit plasmodium, tetapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk dan sering terjadi pada malam hari.

Baca Juga : Dinkes Konut Siapkan Pos Pengobatan Korban Bencana Banjir

Lanjutnya, Plasmodium falciparum yang disebarkan nyamuk anophles betina ini merupakan parasit yang dapat menyebabkan sebagian besar penderitanya meninggal dunia dan juga dapat mengakibatkan penderita yang telah sembuh menjadi sakit lagi karena parasit ini dapat diam dan bersembunyi di dalam organ hati manusia sebelum menjadi aktif lagi.

“Ya, ketika hal tersebut terjadi, penderitanya akan mengalami gejala seperti demam, menggigil, dan berkeringat. Karena parasit yang menyebabkan malaria turut mempengaruhi sel darah merah. Termasuk orang yang memiliki infeksi darah juga bisa terserang malaria seperti ibu hamil dapat menular ke janinnya,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini