BANJIR – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa waktu lalu. Terlihat banjir merendam ratusan hektar lahan persawahan warga. (Dedi Finafiskar/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bencana banjir di Sulawesi Tenggara (Sultra) selama Mei 2016 ini telah merendam lebih dari 1.766 hektar persawahan yang ada di lima kabupaten yakni Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Bombana, dan Kota Kendari (Persawahan di ujung Nanga-Nanga).
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra Muhammad Nasir mengatakan, dari jumlah tersebut terdapat kurang lebih 800 hektar sawah yang puso alias gagal panen. Yang paling parah terjadi di Konawe dan Konawe Selatan.
Persawahan tersebut rata-rata dapat menghasilkan 4,5 ton sampai 5 ton hasil panen atau gabah setiap kali panen per hektar. Dengan hitungan harga gabah Rp. 3.500 per kilogram dikali 4,5 ton, maka setiap 1 hektar sawah mengalami kerugian Rp. 15, 7 Juta. Jumlah tersebut dikali 800 (hektar) maka didapat kerugian petani sekira Rp 12,6 miliar.
Baca Juga : Terendam Banjir, Ribuan Jagung dan Cabai di Konut Gagal Panen
“Yang dapat kita lakukan untuk sementara adalah mengusulkan ke pusat (Kementrian Pertanian) agar setiap hektar sawah yang puso diberi bantuan 25 kg benih per hektar. Jenis bantuan lain belum ada karena program di kementrian memang hanya ada bantuan benih tersebut,” kata Nasir ditemui di lapangan eks MTQ Kendari, Sabtu (27/5/2017) malam.
Lanjut dia, saat ini bantuan tersebut memang belum turun karena masih tahap awal pengusulan dan petani yang sawahnya puso sedang dilakukan pendataan dan validasi, dipilah mana yang benar-benar puso dan tidak. Hal itu agar bantuan benih yang disalurkan nantinya tepat sasaran. (A*)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati