TAKJIL – Bulan penuh berkah dan senantiasa ditunggu-tunggu oleh kaum muslim di setiap tahunnya. Hal ini pula dirasakan oleh sejumlah penjual takjil di seputar Bundaran Mandonga yang setiap bulan Ramadhan datang benar-benar mendapatkan rejeki dengan menjadi pedagang takjil. (M Rasman Saputra/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bulan penuh berkah dan senantiasa ditunggu-tunggu oleh kaum muslim di setiap tahunnya. Hal ini pula dirasakan oleh sejumlah penjual takjil di seputar Bundaran Mandonga yang setiap bulan Ramadhan datang benar-benar mendapatkan rejeki dengan menjadi pedagang takjil.
Bahkan, ketika bulan suci Ramadhan seperti ini para pedagang takjil di seputaran Bundaran mandonga ini dapat meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Dibalik keuntungan itu ada kisah menarik yang muncul. Kisah tersebut adalah cara para pedagang ini memperoleh modal awalnya untuk menjual takjil.
Salah satu satu pedagang, Satriani mengungkapkan, awalnya ia mendapatkan modal usahanya dengan mendapatkan pinjaman dari salah satu anggota DPRD Kota Kendari.
Modal usahanya itu pun tidak lagi dikembalikan, sebab anggota DPRD Kota Kendari tersebut memberikan modal usaha tersebut secara cuma-cuma. Adapula kisah lainnya, pedagang takjil harus meminjam uang kepada saudaranya guna mendapatkan modal usaha untuk membuat takjil.
Risna pedagang Takjil, menuturkan bahwa dirinya meminjam uang karena dia berkaca pada pengalaman tahun-baru sebelumnya di mana dalam waktu satu minggu menjual dia sudah bisa mengembalikan pinjamannya tersebut. Kisah menarik lainnya, ketika ada instruksi dari Walikota Kendari beberapa tahun lalu yang tidak memperbolehkan pedagang berjualan di lokasi tersebut.
Kondisi ini tentunya tidak mereka inginkan terjadi. Sebab mereka hanya berdagang di lokasi tersebut saat bulan suci Ramadhan saja.
Selain itu juga, kondisi cuaca menjadi salah satu hal yang juga memengaruhi tingkat pendapatan para pedagang takjil, khususnya pedagang takjil yang menyajikan es. Jika musim hujan, para pedagang es ini harus mengalami kerugian yang cukup besar akibat dagangannya tidak laku.
Tetapi mereka tetap optimis bahwa bulan suci Ramadhan ini merupakan bulan penuh rahmat, berkah dan rejeki. (B)
Reporter : M Rasman Saputra
Editor : Kiki