ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Pemahaman tentang ilmu teknologi (IT) yang dimiliki guru di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini dinilai masih sangat rendah. Terbukti beberapa kali pelaksanaan Uji Kompotensi Guru (UKG) para guru kebingungan mengoperasikan sistem online UKG.
Ketua PGRI Konawe Suriyadi menjelaskan, perkembangan IT yang semakin hari kian berkembang membuat para guru ketinggalan pehamahan. Sebab, para guru banyak yang mengandalkan apa yang didapat saat menempuh pendidikan saja. Namun tidak berpikir ke depan dengan kemajuan zaman yang serba modern.
“Jika dihitung-hitung, mungkin bisa 60 persen guru yang belum mengetahui teknologi atau masih gaptek. Tentu ketidakmampuan mengoperasionalkan internet berpengaruh pada kualitas guru tersebut. Apalagi pada saat ini, program e-learning sebagai bagian dari peningkatan mutu guru sementara diterapkan,” jelas Suriyadi, Rabu (31/5/2017).
Ke depan, kata dia, akan diupayakan bagaimana menumbuhkan motivasi para guru agar makin kenal terhadap dunia internet dan perkembangan aplikasinya. Untuk itu, pihaknya mengharapkan para guru untuk meningkatkan pemahaman tentang IT agar tidak dianggap guru yang gagap teknologi.
“Kami tengah mengupayakan agar para guru tidak gaptek lagi, karena saat ini kami tengah mengusulkan kerjasama dengan Lembaga Institute of International Education (IIE) asal Amerika Serikat,” jelasnya.
“Jika hal ini terealisasi, maka kami harapkan ke depannya ada peningkatan mutu guru, peserta didik sehingga mutu pendidikan akan dapat meningkat. Ke depan para guru akan akrab dengan IT,” lanjutnya.
Ke depan diharapkan para guru bisa berteman dengan IT, bisa berdiskusi kepada para guru melalui email atau komunikasi online. “Jadi yang akan diprioritaskan yang akan ikut kegiatan ini adalah guru yang tidak tahu apa-apa tentang teknologi, sehingga ke depannya tidak menjadi kendala,” tutupnya. (B)
Reporter: CR1
Editor: Jumriati