ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut komunitas yachters itu mirip dengan golfers. Sama-sama para pebisnis, dari level social ekonomi high end, berkomunitas, bersama para sahabatnya, dan suka eksplorasi dari satu destinasi ke destinasi yang lain, berkeliling. “Karena itu, operasi membidiknya juga mirip, kuasai komunitasnya,” jelas Menpar Arief Yahya di Jakarta.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kini makin gencar menawarkan wisata golf yang banyak dimiliki di Tanah Air. Kali ini, pelaku golf dan industri pariwisata di Jepang yang digoda. Setelah Tokyo dan Osaka, kini giliran Kota Katori yang diincar untuk promosi golf Wonderful Indonesia.
Kemenpar akan menggelar kegiatan Indonesia Golf Sales Mission in Japan 2017 di Katori yang berada di Chiba berjarak 70 km dari Tokyo dan 15 Km dari Narita International Airport pada 8 Juni 2017 mendatang. Misi penjualan ini untuk pencapaian target kunjungan wisatawan Jepang sebanyak 762.000 pada 2017.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Vinsenius Jemadu mengatakan, ada empat praktisi industri golf Indonesia yang digandeng mengikuti kegiatan sales mission itu.
“Lapangan golf terbaik, yang berkelas internasional, punya panorama wow, akan ditawarkan oleh empat seller yang ikut. Dari mulai Bali Fantastic, Riverside Golf Club, Multi Holiday dan Garuda Indonesia di Tokyo menjadi garda terdepan dalam penjualan paket wisata golf di hadapan 50 buyers terdiri dari travel agents, komunitas golf, serta asosiasi golf di Katori,” ujar Pitana yang diamini Vinsensius Jemadu.
Sales mission yang juga didukung oleh kedutaan besar Indonesia di Jepang, Visit Indonesia Tourism Office (VITO) Jepang, dan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI) akan berlangsung di Narita no Mori Country Club.
Vinsensius Jemadu memaparkan, Indonesia memiliki beragam obyek wisata golf yang unik dan menarik namun belum memperoleh promosi internasional secara maksimal. Dengan sales mission ini, diharapkan publikasi semakin luas, terutama untuk menjaring calon wisman dari Jepang.
Baca Juga : Incar Wisman Asia Tenggara, Kemenpar Gelar Bimtek Sinkronisasi di Solo
”Potensi transaksi ini akan terlihat nantinya setelah para buyers berhasil membawa wisatawan Jepang datang ke Tanah Air, tentunya kami berharap dengan jumlah yang banyak datang ke negara kita dengan tiga greater tersebut,” ujar pria yang akrab disapa VJ ini.
VJ menambahkan, kendati sejauh ini mayoritas wisman Jepang vakansi ke Bali, namun destinasi lain pun akan dikenalkan dan ditawarkan. Khususnya 10 Destinasi Prioritas yang ditetapkan Kemenpar yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Morotai.
Baca Juga : Gaet Pasar Tiongkok, Kemenpar Roadshow di Shanghai dan Chengdu
”Kesepuluh destinasi tersebut adalah yang diprioritaskan untuk dikembangkan. Sejumlah investor dalam dan luar negeri pun diajak mengembangkan 10 kawasan tersebut. Tak hanya destinasi-destinasi di atas yang menarik dikunjungi. Kedekatan historis Jepang-Indonesia pun membuat ada banyak gua Jepang tersebar di Nusantara. Kedekatan tersebut pun terlihat beberapa bulan lalu ketika peringatan lima tahun tsunami Jepang digelar di Museum Tsunami Aceh,” ujar VJ.
Menpar Arief Yahya menyebut pasar Jepang dan Korea itu potensial dikembangkan. Lapangan golf terbaik di Jakarta, misalnya, member paling besar adalah orang Korea dan Jepang. Mereka yang sudah berumur, suka dengan Bali.
Mereka yang paruh baya suka main golf, dan ada 114 golf course Indonesia yang standar internasional. “Anak-anak mudanya suka bermain wisata bahari. Dan Indonesia adalah surganya bahari dunia,” kata Menpar Arief Yahya.
Sensasi tee off dari satu pulau, menembus laut, membelah danau, memotong hutan tropis, semua ada di sini. Lantaran beragam atraksi tadi, banyak wisman yang rela menghabiskan USD 5.000- USD 6.000 dalam satu kunjungan ke Indonesia. Spending-nya enam kali lipat dari wisman biasa. “Lapangan golf kita sudah sering menggelar turnamen internasional, karena itu sudah saatnya dipromosikan di Jepang,” ujarnya. (*)