Seminggu Jabat Plt Kades Waelumu, Jayadi Copot Puluhan Perangkat Desa

Seminggu Jabat Plt Kades Waelumu, Jayadi Copot Puluhan Perangkat Desa
PERANGKAT DESA - Kantor Desa Waelumu yang didatangi sejumlah warga yang dihentikan dan dirolling posisinya, Puluhan perangkat Desa itu dicopot sejak Jum'at, (2/6/2017) kemarin, sehingga memicu konflik antar warga. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

Seminggu Jabat Plt Kades Waelumu, Jayadi Copot Puluhan Perangkat Desa PERANGKAT DESA – Kantor Desa Waelumu yang didatangi sejumlah warga yang dihentikan dan dirolling posisinya, Puluhan perangkat Desa itu dicopot sejak Jum’at, (2/6/2017) kemarin, sehingga memicu konflik antar warga. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Sebanyak 40 orang perangkat  desa, di Desa Waelumu, Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mendadak diberhentikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Waelumu, Jayadin.

Puluhan perangkat Desa itu dicopot sejak Jum’at, (2/6/2017) kemarin, sehingga memicu konflik antar warga. Para prangkat desa yang baru di pecat itu menilai, Plt Kades tersebut telah melenceng dari aturan peraturan menteri dalam negeri (Permendagri) No.83 tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentiaan Perangkat Desa.

La Soro, salah satu Perangkat Desa Waelumu yang ikut diberhentikan, kepada Zonasultra.com mengaku sangat kecewa dengan langkah sepihak Plt Kades, karena tanpa pertimbangan dan pemberitahuan terlebih dahulu langsung melakukan pemecatan.

“Jayadin, Plt baru kami ini telah melakukan pergantian dan pemberhentian perangkat desa tanpa adanya evaluasi terlebih dahulu. Dia perlukan kami seperti binatang yang tidak punya harga diri,” ungkap La Soro.

Hal senada juga diutarakan Wa Darni. Sehari-harinya, ia bertugas sebagai Staf Pelayanan di Kantor Desa Waelumu menyebutkan bahwa Plt Kades itu melakukan pergantian menyeluruh, baik di lingkup sekretariat, pengurus Mesjid, Guru mengaji, petugas kebersihan, sara hukumu, tenaga pengajar TK, PAUD dan tenaga lainnya

“Kinerja kami selama ini saya rasa tidak dihargai sama sekali oleh Plt baru itu. Kalau dia mau bilang malas, toh saya tidak pernah terlambat masuk kantor, dan pulangnya juga sesuai dengan jam yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hebohnya lagi, Guru ngaji diturunkan menjadi tukang sapu mesjid,” bebernya.

Darni pun dibuat heran, apakah pemecatan 40 perangkat desa itu ada kaitannya dengan masalah politik ataukah adalah dendam. Sebab, isu yang berhembus, mereka dipecat karena merupakan pendukung Merah alias pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pasca Pemilihah Kepala Daerah(Pilkada) lalu.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Plt Kades Waelumu, Jayadi mengakui bahwa perombakan Perangkat Desa tersebut telah direncanakan dan sudah diatur oleh tim sukses Bupati Wakatobi. Menurut dia, pemberhentian yang ia lakukan sudah sesuai aturan perundang-undangan pemerintah Desa yang menyebutkan jika seorang Plt bisa melakukan pemecatan.

“Mengapa Plt tidak bisa, Baru kenapa Raifudin (Plt sebelumnya) bisa sementara saya tidak bisa. Saya juga bisa kok mengambil langkah demikian, karena itu adalah aturan dari pemerintah desa. Dan itu adalah kerja-kerja TIM kan, yang sudah di atur di sana,” tegasnya.

Lanjut Jayadi, Tim yang dimaksud itu adalah masyarakat yang meminta agar mereka ini harus diganti. Itupun diakuinya sudah dilakukan klarifikasi.

Kehadiranya di Desa Waelumu, tambah Jayadi, untuk menghilangkan pandangan terhadap dua partai yakni PAN (Biru dan PDIP (Merah) dan semuanya adalah masyarakat desa Waelumu. Jadi, ia menegaskan bahwa kehadirannya untuk menghilangkan yang namanya politisasi di Desa Waelumu.

“Dan kenapa guru ngaji dan perangkat mesjid saya ganti karena ada guru ngaji yang tidak tau mengaji dan ada orang mesjid yang tidak tau Adzan. Saya ini mau jadikan Desa Waelumu sebagai desa yang bernuansa islamiah,” tuturnya saat ditemui di halaman rumahnya, Sabtu (3/6/2017).

Diitanya tentang Badan usaha milik desa (BUMDes), Jayadin yang baru menjabat Plt Kades kkurang lebih satu minggu itu mengatakan, jika dirinya bakal evaluasi kembali para perangkatnya.

“BUMDes tidak bakalan saya bubarkan kendati itu adalah program kerja pemerintah, saya hanya akan mengevaluasi kembali terutama perangkatnya, untuk penempatannya dan ketuanya juga harus orang yang minimal paham dengan kewirausahaan serta tidak punya kesibukan lain.” tukasnya. (B)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Kiki