ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai ekspor Sultra pada April 2017 mengalami peningkatan sebesar 41,59 persen dibanding Maret 2017 yaitu dari 12,96 juta dolar Amerika menjadi 18,35 juta dolar Amerika.
Kepala BPS Sultra Atqo Mardiyanto mengatakan volume ekspor tercatat naik 33,46 persen dibanding Maret 2017 yaitu dari 5,12 ribu ton menjadi 6,82 ribu ton. Dia menyebutkan, ekspor Sultra pada April 2017 didominasi kelompok komoditi besi dan baja dengan volume 6,12 ribu ton (89,75 persen) dengan nilai 13,72 juta dolar Amerika (74,75 persen), kemudian kelompok komoditi minyak atsiri, wangi-wangian, dan kosmetika tercatat volumenya 0,06 ribu ton (0,84 persen) dengan nilai 2,28 juta dolar Amerika (12,44 persen).
“Serta sisanya dari kelompok komoditi ikan dan udang; kelompok komoditi kakao dan olahannya, dan kelompok komoditi biji dan buah mengandung minyak,” tambahnya melalui berita resmi statistik di Kendari, Selasa (6/6/2017).
Atqo mengungkapkan negara tujuan yang memiliki volume ekspor terbesar adalah ke negara Korea Selatan tercatat 1,97 ribu ton (28,86 persen) dengan nilai 4,87 juta dolar Amerika (26,54 persen), selanjutnya negara tujuan Taiwan tercatat volumenya 2,26 ribu ton (33,11 persen) dengan nilai 4,76 juta dolar Amerika (25,93 persen), dan sisanya dengan tujuan negara lainnya.
Selain itu, ekspor Sultra April 2017 terbesar melalui Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) tercatat 6,37 ribu ton (93,39 persen) dengan nilai 14,79 juta dolar Amerika (80,60 persen), selanjutnya melalui Pelabuhan Belawan (Medan) tercatat 0,06 ribu ton (0,84 persen) dengan nilai 2,28 juta dolar Amerika (12,44 persen).
“Sisanya melalui Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Ujung Pandang (Makassar), Pelabuhan Kendari (Kendari), Bandara Ngurah Rai (Bali), Pelabuhan Makassar (Makassar), dan Bandara Soekarno Hatta (Jakarta),” lanjutnya.
Sementara, total ekspor Sultra 2017 (Januari – April 2017) volumenya tercatat 25,44 ribu ton atau turun 68,42 persen dibandingkan dengan 2016 (Januari – April 2016) yang tercatat 80,55 ribu ton. Kemudian nilainya dari 54,19 juta dolar Amerika (Januari – April 2016) turun 0,37 persen menjadi 53,99 juta dolar Amerika (Januari – April 2017). (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati
