ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat impor Sultra pada April 2017 berasal dari kelompok komoditi bahan bakar mineral dengan volume 55,41 ribu ton (54,02 persen) atau senilai 31,17 juta dolar Amerika (46,89 persen) dan perabot rumah tangga dengan volume 20,42 ribu ton (19,91 persen) atau senilai 12,51 juta dolar Amerika (18,81 persen).
Kepala BPS Sultra Atqo Mardiyanto mengatakan selain itu adapula komoditi aneka produk kimia, barang dari batu, gips, semen, mika atau bahan sejenisnya, mesin dan pesawat mekanik, mesin dan peralatan listrik serta bagiannya, produk keramik, garam, belerang, tanah dan batu, bahan plester, kapur dan semen, macam-macam barang logam tidak mulia, karet dan barang dari karet, besi dan baja.
“Plastik dan barang dari plastik, tembaga dan barang dari padanya, perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia, alat dan aparat optik, fotografi, sinematografi, serta perlengkapannya, barang dari kulit disamak, ekstrak bahan samak atau celup, dan kendaraan selain yang bergerak di atas rel,” lanjutnya melalui rilis berita resmi statistik di Kendari, Selasa (6/6/2017).
Dia menyatakan nilai impor Sultra pada April 2017 tercatat 66,48 juta dolar Amerika atau mengalami kenaikan sebesar 3,49 persen dibanding impor Maret 2017 yang tercatat 64,24 juta dolar Amerika. Sementara volume impor pada April 2017 tercatat 102,57 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 2,56 persen dibanding impor Maret 2017 sebesar 100,01 ribu ton.
Menurutnya, jika dilihat lima tahun terakhir, volume impor Sultra dari 2013 sampai dengan 2016 menunjukkan tren meningkat. Sedangkan nilai impornya menunjukan tren yang meningkat dari 2013 sampai dengan 2014. Tetapi pada dua tahun terakhir (2015 – 2016) menunjukan trend menurun. Sementara 2017 sampai April ini, volume impor mencapai 436,92 ribu ton dengan nilai 338,16 juta dolar Amerika.
Sedangkan, negara asal impor pada April 2017, didominasi Tiongkok dengan volume 47,17 ribu ton (45,98 persen) atau senilai 35,31 juta dolar Amerika (53,11 persen) dan Singapura dengan volume impor tercatat 55,41 ribu ton (54,02 persen) atau senilai 31,17 juta dolar Amerika (46,89 persen).
Dia menuturkan, pelabuhan bongkar impor Sultra pada April 2017 di Pelabuhan Baubau tercatat 53,91 ribu ton (52,56 persen) atau senilai 30,65 juta dolar Amerika (46,10 persen) dan Pelabuhan Kendari dengan volume 48,66 ribu ton (47,44 persen) atau senilai 35,83 juta dolar Amerika (53,90 persen).
Untuk total impor Sultra 2017 (Januari – April 2017), kata Atqo mencapai 436,92 ribu ton atau senilai 338,16 juta dolar Amerika. Dibandingkan 2016 (Januari – April 2016) yang tercatat 200,15 ribu ton atau senilai 95,40 juta dolar Amerika.
“Volume naik 118,30 persen dan nilainya juga naik 254,47 persen,” katanya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Jumriati