WCBM and Global Great Debate 2017
ZONASULTRA.COM, BALI – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah World Conference on Business and Management (WCBM) and Global Great Debate 2017. Acaranya akan dilaksanakan tanggal 5-8 Juli 2017 di STP Nusa Dua Bali, Bali.
Ketua STP Bali Dewa Gede Ngurah Byomantara mengatakan, WCBM 2017 yang telah diselenggarakan untuk kali ketiga ini adalah konferensi internasional bersama sejumlah ilmuwan, berfokus pada teori dan praktik ide-ide baru dan perspektif interdisipliner bisnis global kemakmuran.
”Tidak kurang dari 300 delegasi dari 30 negara akan hadir dan berpartisipasi dalam konferensi ini. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mendengar dan mendiskusikan ide-ide segar tentang paradigma bisnis baru, untuk berbagi pengetahuan terbaru, dan untuk mempelajari pandangan bisnis masa depan. Kami bangga menjadi tuan rumah,” ujar pria yang biasa disapa Byo itu.
(Baca Juga : Keren, Tabanan Hadirkan Bioskop Keliling di Pesta Kesenian Bali 2017)
Selain Konperensi, imbuh Byo, juga akan ada acara debat global (Global Great Debate-GGD) yang kali ini dengan topik “Perdamaian dan Kemakmuran Bagi Manusia Berdasarkan Humanistik Bisnis Global dan Studi Manajemen”.
Byo mengatakan, dalam GGD tersebut, setiap peserta akan mempresentasikan dan mendiskusikan paradigma baru manajemen. ”Dengan mengusung tema berfokus pada manajemen manusia sebagai tema sentral berdasarkan topik GGD,” kata Byo.
Pria asli Bali itu memaparkan, dalam konperensi ini, narasumber internasional dari beberapa universitas terkemuka di dunia juga ikut terlibat. Selain tuan rumah yang diwakili Dewa Gede Ngurah Byomantara, juga akan tampil Dr Martin Lusticky dari Universitas Prague, Dr Pat Obi dari Universitas Northwest, USA, Dr Sourav Ray Research Director – Marketing Analytics dari McMaster University Canada dan Dr Sen Sendjaya dari Universitas Monash Australia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kegiatan tersebut. Kata Menpar, MICE, meetings incentives, conferences, exhibitions, adalah sektor industri pariwisata yang menjanjikan. Pria asli Banyuwangi itu sering menganalisa dari 3S, size marketnya lebar, sustainable growth-nya tinggi, dan spread labanya besar. “Karena itu, makin banyak MICE, makin cepat industri dan turunannya berkembang, ini juga sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan kita,” lanjutnya
Indonesia memang sudah menjadi langganan untuk event internasional. Itu dibuktikan dengan event besar dunia yang baru-baru ini digelar diantaranya ASEAN Summit pada tahun 2011, ASEAN Tourism Forum 2012, APEC Summit 2013, World Economic Forum 2015, 60 th Commemorative Asian-African Conference 2015, dan juga World Islamic Economic Forum (WIEF) pada tahun 2016. (*)