Warga Kelurahan Mandati 1 Tolak Raskin Berdebu dan Berkutu

Warga Kelurahan Mandati 1 Tolak Raskin Berdebu dan Berkutu

Warga Kelurahan Mandati 1 Tolak Raskin Berdebu dan BerkutuBERAS RASKIN – Ratusan karung beras yang ditolak warga karena dinilai tidak layak untuk dikonsumsi. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Warga Kelurahan Mandati 1, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, menolak beras miskin (Raskin) yang baru-baru ini disalurkan oleh pihak Dolog. Raskin itu dinilai tidak layak konsumsi, selain berdebu, apek dan sudah berkutu.

Sekretaris Kantor Kelurahan Mandati 1, La Ode Ahmad Raya Yasin menyebutkan, beras tersebut dibeli dengan harga cukup murah, namun dirinya beserta masyarakat di kelurahan tersebut tetap menolak karena beras yang berasal dari bulog Wakatobi tidak layak untuk dikonsumsi.

Olehnya itu, pihaknya bersama warga sepakat menolak dan mengembalikan beras tersebut. Penolakan tersebut baru pertama kali dilakukan di Kelurahan Mandati 1, kendati kondisi beras serupa juga terjadi pada pembagian sebelumnya.

“Pembagian sebelumnya warga masih menerima dan bersabar karena kemungkinan kualitas yang tidak baik. Namun, untuk pembagian kali ini warga benar-benar menolak karena kondisi serupa juga terjadi, beras seperti ini kalau kita makan, nantinya tambah sakit, bukan sehat, kami ini manusia, bukan binatang,” ungkap Ahmad ditemui di kantor Kelurahan Mandati 1, Sabtu (17/06/17).

Beras raskin yang sebelumnya masih dalam karung, ketika dibuka langsung mengeluarkan bau apek tidak sedap yang menyengat ditambah lagi sejumlah kutu terlihat berkeliaran dan bertaburan di dalam karung beras, membuat merinding warga yang melihatnya.

Selain itu, Ahmad juga mengatakan, ketika beras dipegang dan dipindahkan dari dalam karung, berlumuran debu dan langsung memenuhi udara sekitar.

“Saat diturunkan dari mobil kemarin sebenarnya kita sudah merasa curiga cukup banyak debu putih. Demikian juga dengan gudang tempat penyimpanan raskin. Tembok dan lantai ruangan dipenuhi dengan debu.

“Kami meminta pihak Bulog harus ganti beras yang lebih layak. Serta kedepan beras lebih bagus lagi,” tegasnya.

Kepala gudang Bulog Kabupaten Wakatobi, Dedy, saat dikonfirmasi mengaku, pihaknya sudah dikomunikasikan dengan Kelurahan dan Desa. Namun menurutnya, pihak kelurahan dan desa ini memaksa agar beras yang tak layak di konsumsi itu segera dibagi.

“Kita juga sudah beritahu ke mereka sebelumnya, jika kondisi beras sekarang ini agak begini. Tapi mereka mau disalurkan terlebih dahulu dan pas kita salur mereka juga menolak. Padahal saya sudah bilang, ini harus di proses dulu (Blowing) dan itu kan cuma debu saja, bukan tidak layak,” tukasnya. (B)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini