November, Kendari Masih Catat Deflasi

Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat selama November Kendari masih mengalami deflasi 0,10 persen. Mengalami penurunan dibandingkan deflasi Oktober sebesar 0,36 persen.

Ilustrasi
Ilustrasi

Kepala Bidang Distribusi BPS Sultra Wa Zalima mengatakan, deflasi di Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga dari kelompok bahan makanan sebesar 0,70 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen.

Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tercatat inflasi masing-masing 0,39 persen dan 0,07 persen. Begitupun dari kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar juga tercatat inflasi 0,03 persen. Dari kelompok sandang dan kesehatan masing-masing 0,03 persen dan 0,19 persen.

“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah cakalang, kembung, terong panjang, layang, kacang panjang, rambe, ekor kuning, emas perhiasan, telur ayam ras dan ketimun,” jelas Wa Zalima di kantor BPS Sultra, Selasa (1/12/2015).

Sementara itu ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama November seperti ketimun, daun kacang panjang muda, daun kelor, terong panjang, kecang panjang, tauge, cakalang, kembung, jeruk nipis dan celana panjang sersin.

Sedangkan sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai rawit, tomat buah, jantung pisang, jeruk, kangkung, pepaya muda, blus, tomat sayur, sawi hijau dan bola lampu.

Dari 82 kota IHK di Indonesia, 69 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi tercatat di Tanjung Pinang sebesar 1,02 persen. Sedangkan inflasi tertinggi tercatat di Merauke sebesar 0,02 persen dan inflasi terendah tercatat di Ternate sebesar 0,02 persen.

 

Penulis: Jumriati