ZONASULTRA.COM KENDARI – Ratusan orang pemudik tujuan Raha, ibukota Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) terlantar di pelabuhan Samudra, kota Kendari, Kamis (22/6/2017) malam.
Para penumpang yang sebelumnya dijanji diberangkatkan oleh Kapal Motor (KM) Simba pada pukul 22.00 malam itu, terpaksa harus gigit jari karena jadwal berangkat kapal itu masih belum jelas.
Salah satu mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) Kendari sekaligus Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Umu Loga mungungkapkan kekecewaannya terhadap jadwal keberangkatan kapal yang tidak pasti itu.
“Keberangkatan kapal ini tidak ada yang jelas kadang berangkat jam 2, kadang juga berangkat jam 4. Nah sekarang ini berangkat besok pagi. Sementara sebelumnya kami dijanji berangkat jam 11 malam ini,” ungkap Umu Loga yang juga masuk dalam daftar penumpang. Kamis, (22/6/2017).
Dia menduga ketidak jelasan jadwal keberangkatan kapal itu karena adanya pungutan liar dipelabuhan itu.
“Asal penuh penumpang, langsung main berangkat saja tanpa konfirmasi,” ujar Umu Loga.
Ia juga menyebutkan, ketidakjelasan jadwal keberangkatan kapal itu merupakan kelalaian pihak Sahbandar di pelabuhan Kendari. itu
“Kedatangan dan keberangkatan kapal itu harus sepengetahuan Sahbandar. Nah Sahbandar sekarang mengizinkan lagi kapal berangkat tidak sesuai jadwal. Dan harusnya mereka berhak menolak permintaan kapal untuk berlayar jika tidak sesuai dengan jadwal. Kami sangat dirugikan sementara kami ingin berangkat sesuai dengan jadwal yang dijanjikan sebelumnya,” ujarnya.
Dia meminta ketegasan dari pihak Sahbandar Kendari untuk tetap menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan yang ada, agar masyarakat pengguna jasa tidak terlantar, kehujanan serta kelaparan menunggu keberangkatan kapal yang tidak jelas.
Pihak Sahbandar Kendari yang ingin dimintai tanggapan atas ketidakjelasan pemberangkatan kapal itu tak ada yang mau berkomentar. Bahkan ketika awak media ini meminta salah satu stafnya menghubungi pimpinan mereka untuk dimintai tanggapan terkait hal itu, tak ada yang merespon. (A)
Reporter: Nova Ely Saputra
Editor: Abdul Saban