Setahun Kepemimpinan Arhawi di Wakatobi Dinilai Gagal

Setahun Kepemimpinan Arhawi di Wakatobi Dinilai Gagal

Setahun Kepemimpinan Arhawi di Wakatobi Dinilai GagalDEMO – APP-W menggelar aksi damai tentang refleksi satu tahun kepemimpinan Bupati Wakatobi, Arhawi dan wakilnya Ilmiati Daud yang dinilai gagal total. Aksi tersebut diwarnai dengan bakar ban mobil bekas di pasar sentral, bundaran Mandati, hingga pasar Pagi, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (28/9/2017). (Nova Ely Saputra/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Aliansi pemuda pemerhati Wakatobi (APP-W) menggelar aksi damai tentang refleksi satu tahun kepemimpinan Bupati Wakatobi, Arhawi dan wakilnya Ilmiati Daud yang dinilai gagal total. Aksi ini dilakukan bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan Arhawi Ilmiati Daud sejak dilantik 28 Juni 2016 silam.

Adyanto
Adyanto

Dalam aksi tersebut diwarnai dengan bakar ban mobil bekas di pasar sentral, bundaran Mandati, hingga pasar Pagi, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (28/9/2017).

Sekitar 50 orang aktivis mahasiswa Wakatobi yang dilibatkan dalam aksi damai itu secara bergantian mengungkapkan kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi selama satu tahun tersebut yang dinilai gagal dalam hal mensejahterahkan masyarakatnya.

Koodinator Lapangan (Korlap) masa APP-W, Adyanto menilai, visi dan misi yang dicanangkan Arhawi dan Ilmiati yakni menjadikan Wakatobi sebagai kabupaten Maritim Berdaya Saing merupakan program yang tidak realistis.

“Kami menilai Pemerintah hari ini gagal kendati kita berkaca pada visi misi yang ada, dimana dalam visi misi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Wakatobi belum ada yang terealisasi dalam masa satu tahun ini. Dari situ dasar kami menilai pemerintahan saat ini gagal total,” ujarnya

Dia mencontohkan, program Pendidikan Bersinar dan Kesehatan Bersinar yang sebenarnya bukanlah program bupati Wakatobi saat ini, tapi program pemerintah pusat yang dikemas dalam produk Program Wakatobi bersinar.

“Program Pendidikan bersinar itu sebenarnya Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) begitupula dengan Program kesehatan Bersinar merupakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS). Tapi Bupati dan Wakil Bupati mengalihkan namanya, sehingga ada kata bersinarnya itu,” kata Adyanto.

Hal senada juga dilontarkan salah satu orator APP-W Said Arifin. Menurut dia, program Bupati dan Wakil Bupati saat ini hanyalah sebatas janji politik dan kalaupun ada yang terealisasi, semua itu tidak tepat sasaran.

“Yang pertama Program pendidikan bersinar hanyalah janji janji manis politik yang keluar dari konsep bupati pada saat orasi politiknya. Yang kedua Program Kesehatan bersinar sebetulnya adalah program pemerintah pusat yang dicaplok Pemda, akan tetapi terlepas dari itu Rumah sakit umum daerah (RSUD) yang ada di wakatobi kita masih dipungut biaya, lalu bagaimana kalau misalkan pasien masyarakat miskin yang pergi berobat ke RSUD dengan biaya mahal? Tentu itu akan sangat memberatkan pasien,” ungkap Said.

Yang ketiga, lanjut dia, program Umroh sampai sekarang belumlah bisa dilihat apa sebenarnya asas manfaat dari output program tersebut. Sebab dia justru khawatir jangan sampai itu hanyalah bagian dari politik balas budi.

Kemudian Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi andalan penggerak ekonomi menengah rupanya sampai detik ini belum dapat terealisasi. Padahal diprogram ini, Pemda Wakatobi menjanjikan dana bantuan Rp 20 juta per orang untuk menjalankan atau membantu para pelaku usaha menengah.

Said Arifin mengingatkan, pihaknya akan mempresure satu tahun kinerja kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi sejak dilantik 28 Juni 2016 silam berdasarkan janji-janji politiknya.

Setahun Kepemimpinan Arhawi di Wakatobi Dinilai GagalBakar Ban dalam aksi menuntut janji politik Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi

“Program-program yang dijanjikan kepada seluruh lapisan masyarakat Wakatobi itu masih selalu dipertanyakan kapan realisasinya, terlepas dari itu kami dari APP-W bakal terus bergerak dalam mengawal kinerja Bupati saat ini dan pergerakan hari ini tidaklah sampai dan akhir pada pergerakan itu tetapi kami akan terus bergerak dengan aksi aksi selanjutnya,” tegas Said.

Pihak Pemda belum bisa dikonfirmasi terkait aksi yang digelar para mahasiswa tersebut kendati masih dalam suasana libur dan bertepatan dengan festival pulau Tomia yang hari ini rencananya akan diselenggarakan.

Walau begitu, aksi mereka kali ini menghadiahi Pemda berupa baliho bertuliskan APPW copot Bupati Wakatobi, prioritaskan visi misi. (B)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini