Arhawi Buka Festival Pulau Tomia Tahun 2017

Arhawi Buka Festival Pulau Tomia Tahun 2017

Arhawi Buka Festival Pulau Tomia Tahun 2017FESTIVAL PULAU TOMIA – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Arhawi bersama istri saat menyambangi penenun tradisional di arena Festival Pulau Tomia (FPT). (Foto Duriani)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Arhawi secara resmi membuka Festival Pulau Tomia (FPT). Even budaya tahunan yang telah ditetapkan menjadi kalender pariwisata itu akan berlangsung mulai hari ini, Rabu (28/6/2017) hingga hari Sabtu (30/6/2017) nanti.

Dalam pagelaran budaya selama tiga hari itu, Arhawi berharap suatu saat bisa memicu kenaikan angka kunjungan wisatawan di Wakatobi khususnya di pulau Tomia. Sehingga pertumbuhan perekonomian masyarakat mengalami peningkatan.

“Kita berharap FPT ini bisa mendatangkan kunjungan wisatawan lokal hingga mancanegara, termasuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat,” kata Arhawi dalam sambutannya di acara pembukaan FPT di kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Rabu (28/6/2017).

Senada dengan itu Ketua DPRD Wakatobi, Muh Ali, mengatakan pagelaran budaya yang terangkum dalam FPT harus senantiasa terlaksana demi menjaga dan menumbuh kembangkan budaya di pulau Tomia.

“FPT sebagai ajang budaya dan adat-istiadat harus senantiasa terlenggara dari generasi ke genarsi. Dengan begitu, budaya akan terus tumbuh sebagai asset suatu daerah,” kata Muh Ali.

Pantauan ZONASULTRA.COM, usai membuka FPT Arhawi bersama anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) serta sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) langsung meninjau lokasi pembuatan sarung tenun dan stand sejumlah instansi di lokasi festival.

Untuk diketahui, FPT tahun 2017 menyuguhkan 17 atraksi budaya khas daerah khususnya budaya pulau Tomia. Diantaranya yakni Tari Lutunani, Tari Sajo Moane, Tari Kolosal, Tari Balumpa, Tari Mborira, ManTa’a (pancak silat daerah), Kafulalu, Kaoda-oda, Hebongko, Kafulalu, Permainan gangsing khas Tomia, Tari Kadandio, Tari Kenta-kenta, Tari Bosu, Tari Lariangi, Tari Sajo dan Tari Saride. (B)

 

Reporter : Duriani
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini