PERMANDIAN NAPABALE – Suasana permandian Napabale yang dipadati pengunjung yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) saat musim libur lebaran. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, RAHA – Sejumlah pengunjung di tempat wisata Permandian Napabale di Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan minimnya fasilitas umum dan banyak sampah.
Salah seorang pengunjung yang berasal dari Kota Raha, Fajar (29) mengatakan permandian yang menyajikan pesona keindahan laut yang jernih berwarna hijau kebiruan dapat memanjakan mata siapapun orang yang datang ke lokasi wisata, masih memiliki kekurangan fasilitas.
Seperti halnya tempat sampah (tong sampah) masih belum tersedia di titik yang dilalui pengunjung. Terlihat pengunjung masih membuang sampah ditempat dimana mereka berada. Akibatnya banyak sampah yang berserakan di sekitar gazebo, bawah pohon, bahkan sampai ke laut.
“Sampah sisa bungkus makanan dan minuman berserakan dimana-mana. Jadinya tidak enak juga dilihat, pemandangan sudah bagus begini,” jelas dia saat diwawancarai, Jumat (30/6/2017).
Fajar datang bersama temannya yang berasal dari Baubau, menuturkan selama musim liburan ini, ia sudah ketiga kalinya berkunjung ke lokasi wisata yang dikatakan serupa Raja Ampat ini.
Menurutnya, Napabale menyajikan spot-spot menarik nan indah untuk diabadikan melalui gambar. Namun, untuk mencapai spot-spot tersebut, pengunjung harus melewati terjalnya batu dan semak belukar.
Baca Juga : Napabale, Eksotisme Danau Air Asin
Pembangunan sarana dan prasarana berupa tangga, sehingga pengunjung tidak perlu kesulitan untuk mencapai spot-spot menarik itu. Tentunya, tanpa merusak keindahan alam yang telah tersaji. Dia juga menginginkan agar tersedia fasilitas penginapan di sekitar lokasi wisata ini.
Meskipun jarak tempuh yang dekat dari kota dan transportasi yang terjangkau murah, tetapi penyediaan penginapan dapat menunjang untuk semakin menarik wisatawan. Sebab, tidak jauh dari lokasi wisata terdapat dua objek wisata yaitu Pantai Maleura dan Motonuno.
Selain Fajar, pengunjung lainnya Hajrah (27) juga mengeluhkan fasilitas toilet umum yang sangat tidak sesuai dengan jumlah pengunjung selama musim lebaran.
Bahkan saat ingin buang air kecil ia harus menggunakan toilet darurat yang disediakan pedagang makanan di sekitar situ bahkan rumah warga yang bermukim di sekitar lokasi wisata.
Di permandian Napabale memang telah tersedia dua ruang toilet umum. Namun saat ramai pengunjung ketika hari libur seperti ini, mereka harus mengantri untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.
Penyediaan ruang ganti pakaian juga sangat diperlukan, mengingat pengunjung selalu menjadikan Permandian Napabale sebagai pilihan dalam menghabiskan waktu libur lebaran untuk berenang dan lainnya.
“Kadang pengunjung malah pilih untuk pulang dalam keadaan basah saja,” ujar dia.
Para pengunjung mengharapkan pengelola wisata ini untuk membenahi segala fasilitas yang ada. Penyediaan fasilitas yang bagus, tentunya dapat menarik pengunjung semakin banyak setiap tahunnya. Serta, agar pengunjung merasa nyaman saat menghabiskan waktu berlibur bersama keluarga dan sahabat. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Abdul Saban