Pembagian Kontribusi Dinilai Tak Adil, Puluhan Warga Kembali Demo PT WDR

Pembagian Kontribusi Dinilai Tak Adil, Puluhan Warga Kembali Demo PT WDR
UNJUK RASA- Solidaritas Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Waitii (Simppati) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar unjukrasa mengecam pembagian kontribusi PT Wakatobi Dive Resort (WDR) kepada beberapa desa di pulau Tomia yang tidak merata. (Duriani/ZONASULTRA.COM)

Pembagian Kontribusi Dinilai Tak Adil, Puluhan Warga Kembali Demo PT WDRUNJUK RASA– Solidaritas Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Waitii (Simppati) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar unjukrasa mengecam pembagian kontribusi PT Wakatobi Dive Resort (WDR) kepada beberapa desa di pulau Tomia yang tidak merata. (Duriani/ZONASULTRA.COM)


ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI
– Solidaritas Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Waitii (Simppati) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar unjukrasa mengecam pembagian kontribusi PT Wakatobi Dive Resort (WDR) kepada beberapa desa di pulau Tomia yang tidak merata.

Sekitar pukul 09.30 Wita dengan menggunakan mobil pickup, massa Simppati berjumlah sekitar 50 orang menuju Bandar Udara (Bandara) Maranggo untuk menyampaikan aspirasinya dengan harapan agar didengar langsung oleh pimpinan PT WDR, Mr Lorenz.

Namun massa pengunjukrasa dihadang sejumlah personil Polres Wakatobi yang telah siaga disekitar Bandara Maranggo. Akhirnya massa hanya menyampaikan aspirasinya melalui alat pengeras suara dijalan poros Waha – Usuku sekitar 300 meter dari Bandara Maranggo.

Koordinator Lapangan (Kerlap) Simppati, Malik dalam orasinya mengatakan pihaknya akan terus membackup pergerakan itu sehingga pihak PT WDR mengabulkan tuntutannya.

Menurutnya, kebijakan PT WDR memberikan kontribusi tidak merata sekian tahun menimbulkan kecemburuan social dan terkesan mengabaikan hak-hak rakyat Tomia yang wilahnya telah dicaplok PT WDR.

“Kita akan terus kawal pergerakan ini hingga PT WDR mengabulkan tuntutan kami. Masyarakat pulau Tomia telah diberlakukan dengan tidak adil dimana kontribusi kesetiap desa tidak merata. Hal ini telah memicu kecemburuan social dibeberapa desa,” teriak Malik, di jalan poros Waha – Usuku saat berorasi.

Berita Terkait : Pembukaan FPT Diwarnai Aksi Unjuk Rasa

Humas PT WDR, Tomi Tomson Tarani yang dimintai tanggapan terkait tuntutan massa itu mengatakan kebijakan pembayaran kontribusi dimaksud telah sesuai aturan perusahaan. Dimana desa dengan wilayahnya paling banyak memberikan kotribusi terhadap eksistensi perusahaan tentu akan mendapat porsi lebih banyak ketimbang desa dengan wilayah kecil.

“Ada beberapa pertimbangan dalam memberikan nominal kontribusi kesetiap desa, diantara kedekatan wilayah, jumlah penduduk, ada nilai timbal balik seperti kontribusi masyarakat dalam menjaga karang, kemampuan financial perusahaan. Diluar beberapa pertimbangan itu, perusahaan juga dalam merekrut karyawan ada keterwakilan semua desa,” ungkap Tomi Tomson Tarani, ditemui dikediamannya, Jumat (30/6/2017).

Pembagian Kontribusi Dinilai Tak Adil, Puluhan Warga Kembali Demo PT WDRKata Tomi Tomson Tarani, meskipun aspirasi massa Simpati tidak disampaikan secara resmi dengan pihak perusahaan, namun dia akan mencoba untuk mengkoordinasikan tuntutan masyarakat itu kepada pimpinan perusahaan selaku penentu kebijakan.

“Meskipun aspirasi massa Simpati ini tidak formalitas, atau terkesan kabar angin, terlebih lagi presiden direktur saya sedang ini tidak ada ditempat, namun saya akan coba sampaikan ke pimpinan,” tutup Tomi Tomson Tarani. (C)

 

Reporter : Duriani
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini