ZONASULTRA.COM, KENDARI – Salah satu kader PAN Syamsul Ibrahim menyarankan agar Musyawarah Luar Biasa (Muswilub) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulawesi Tenggara (Sultra) sebaiknya tidak membuka ruang baru bagi calon Ketua PAN yang akan menggantikan Umar Samiun.
Syamsul mengatakan, calon ketua bisa berdasarkan formatur yang telah terbentuk pada Muswil sebelumnya yakni Abdurrahman Saleh, Asrun, dan Kery Saiful Konggoasa. Jika ada pembentukan formatur baru maka berpotensi masuk lagi figur-figur baru yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Sehingga tidak ada lagi pengerahan kader dan lain sebagainya. Langsung rembuk saja, setelah itu minta persetujuan forum. Jadi tidak ada yang tersakiti dan terluka, kira-kira seperti itu,” kata Syamsul yang juga anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) di ruang kerjanya, Selasa (4/7/2017).
Terkait ketua baru dibutuhkan restu dan pandangan dari ketua DPW PAN yang saat ini masih dijabat oleh Umar Samiun. Hal itu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan atau persoalan enak-tidak enak.
Baca Juga : PAN Sultra Masih di Tangan Umar Samiun, Muswilub PAN Sultra “Enjel”
Syamsul berharap Ketua PAN selanjutnya bisa mengurus PAN bukan saja di tingkat provinsi tapi juga PAN di 17 kabupaten/kota se-Sultra serta mempersiapkan Pilkada dan Pemilu. Siapapun yang jadi ketua dan menerima amanah dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) maka kader di daerah siap menerima.
Sebelumnya, Muswilub PAN direncanakan pada April 2017 oleh Sekretariat DPW PAN Sultra, setelah menerima surat instruksi DPP agar segera melaksanakan Muswilub. Namun, hingga awal Juli 2017 ini Muswilub untuk mengganti Umar Samiun yang menjadi tersangka KPK tak kunjung terlaksana. (A)
Reporter : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Kiki