WISATA NAMU – Wantimpres Prof. Dr. Adiningsih bersama bupati Konsel Surunuddin Dangga saat melihat koleksi foto keindahan pulau Namu yang terpajang. Hal ini dalam rangka kunjungan wantimpres dipulau Namu untuk meninjau obyek wisata di kabupaten Konsel. (Erik Ari Prabowo/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Kunjungan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ke desa wisata Namu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk meninjau potensi wisata di wilayah itu membawa angin segar bagi warga sekitar.
Pasalnya desa wisata yang dibangun melalui kerja keras secara mandiri oleh masyarakat setempat bekerja sama dengan komunitas Ruruhi Project itu mendapat apresiasi yang besar dari ketua rombongan wantimpres yang di ketuai langsung oleh Sri Adiningsih saat melakukan peninjauan kemarin, Rabu (20/7/2017).
“Desa Namu ini meskipun sekarang kondisinya jauh terpencil karena tidak terjangkau dengan jalan darat, namun ternyata oke, ini luar biasa indah sangat segar sekali lingkunganya karena jauh tidak ada polusi, ini seperti surga hijau di Indonesia Timur yang indah,” ungkap Sri Hadiningsi ditemui usai berjalan-jalan di Desa Namu.
Sri Hadiningsih berharap ke depan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bisa merespon upaya yang dilakukan masyarakat sehingga memberikan perhatian lebih dalam memajukan Desa Namu agar kondisi masyarakat yang tinggal di wilayah itu dapat lebih sejahtera.
“Pemerintah pusat pada prinsipnya akan mendukung pengembangan desa wisata apa lagi langsung dikembangkan oleh masyarakat itu sendiri, karena pariwisata yang dikembangkan masyarakat langsung biasanya tumbuh berkembang, mengakar dan bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang terlibat di dalamnya,” jelasnya.
Saat ditemui Bupati Konsel Surunuddin Dangga mengaku bersyukur atas kunjungan Wantimpres ke Desa Namu hingga mendapat perhatian juga dukungan dalam membangun potensi wisata Namu.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada komunitas Ruruhi project juga masyarakat sadar wisata yang telah berupaya apa adanya hingga seperti sekarang. Hal ini juga merupakan bantuan yang diberikan kepada pemda karena kita tidak bisa kerjakan semua, saya kira kita perlu duduk bersama bersinergi untuk membangun Namu,” ucap Surunuddin.
Di tempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Namu Yudin mengatakan selama ini dirinya mengajak warganya untuk bergotong royong sama-sama membersihkan setiap Minggu obyek wisata di daerah itu.
“Kita dibantu oleh komunitas Ruruhi Project, kemudian warga saya bangun dengan gerakan Jumat bersih. Di situlah terbangun kerja sama secara kolektif, Alhamdulilah warga pun juga bisa menerima dan mau mengikuti arahan, padahal selama ini mereka tidak seperti ini,” ucapnya. (B)
Reporter: Erik Ari Prabowo
Editor: Jumriati