ZONASULTRA.COM, KENDARI – Walikota Kendari Asrun menyatakan keseriusannya untuk maju mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur (pilgub)2018 di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Salah satu strategi yang dia lakukan adalah mengerahkan tim relawan yang tersebar di 17 kabuaten/kota di Sulawesi Tenggara yang bekerja untuk memenangkan dirinya.
Namun begitu menurut Asrun, dia sampai saat ini dirinya belum menentukan siapa yang akan menjadi pasangannya. Begitu pula partai politik pengusung belum ada yang didekatinya, terkecuali PAN dimana dia sebagai kader di partai itu.
“Untuk menentukan pasangan maka akan dilihat terlebih dahulu bagaimana sebaran-sebaran elektabilitas di wilayah Sultra,” kata Asrun di Kendari, Selasa (29/12/2015).
Fenomena pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015 juga akan menjadi acuan dan pertimbangan politik dalam menghadapi Pilgub 2018. Kata Asrun, saat ini masyarakat sudah mulai sadar tentang pemilu bersih dan money politik juga lambat laun mulai tereduksi (berkurang).
Ada beberapa fenomena Pilkada 2015 diantaranya incumbent (Petahana) yang dikalahkan oleh pendatang baru. Kata Asrun, seorang incumbent memiliki resiko yang tinggi untuk tampil mencalonkan diri dalam pemilu apalagi jika ketika memimpin minim prestasi.
“Kemarin ada strategi incumbent yang keliru. Kalau head to head dengan orang yang belum pernah tampil memang susah. Sehingga bagi yang belum pernah menjabat kepala daerah akan lebih memikat masyarakat ketika kepemimpinan incumbent kurang memuaskan. Makanya kalau anda tahu, dulu (strategi) di Pilkada Kota Kendari sampai 5 kandidat,” ujar Asrun.
Penulis : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose