ORIENTASI PETUGAS KB – Sebanyak 256 peserta yang terdiri dari koordinator penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB), PLKB, pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD), dan Sub PPKBD se-Kota Baubau mengikuti orientasi petugas pendata keluarga sejahtera di Aula Gedung SKOPMA Kelurahan Wajo Kota Baubau, Senin (24/7/2017). (Foto Istimewa)
ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Badan Kependudukan dan Keuarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar orientasi terhadap 256 petugas pendata keluarga sejahtera di Aula Gedung SKOPMA Kelurahan Wajo Kota Baubau, Senin (24/7/2017).
Ratusan petugas itu terdiri dari koordinator Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), dan Sub PPKBD se-Kota Baubau.
Kepala BKKBN Perwakilan Sultra Ali Ismail mengatakan, tujuan pelaksanaan orientasi ini untuk menambah pengetahuan dan pemahaman petugas dalam pelaksanaan pendataan keluarga di lapangan sehingga menghasilkan data yang akurat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurutnya, untuk mendukung pelaksanaan pemutakhiran basis data keluarga 2017, diperlukan penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan dan pelaksanaannya nanti.
“Sehingga, kegiatan orientasi ini sangat penting untuk para petugas, yang kedepannya dalam pendataan keluarga dapat berjalan lancar dan kualitas data dapat terpercaya,” kata Ali Ismail dalam sambutannya di kegiatan itu.
Sementara itu, Walikota Baubau AS Thamrin yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, penyediaan dan pemanfaatan informasi melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA), seharusnya kualitas data dan informasi akan menjadi semakin baik.
Kata dia, hal itu penting untuk mendukung dan meningkatkan penyelenggaraan perkembangan kependudukan, pembangunan keluarga dan keluarga berencana.
Menurut AS Thamrin, pertumbuhan penduduk yang pesat akibat tingginya angka fertilitas dapat menjadi sumber kemiskinan dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Ini akan berdampak pada meningkatnya beban pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk seperti pangan, kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, dan lain sebagainya.
Seharusnya, kata dia, program kependudukan dan keluarga berencana dijadikan sebagai program prioritas agar mendapatkan dukungan yang memadai baik dari aspek kelembagaan, sumber daya manusia maupun anggaran untuk mendukung kebijakan pembangunan dimasa yang akan datang dan mengawal program Indonesia pintar dan Indonesia sehat yang dimulai dari keluarga.
Dia menilai, program pendataan keluarga ini sangat penting. Sebab data-data tersebut nantinya akan digunakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagai dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan kependudukan, pembinaan keluarga, proses pembangunan dan program keluarga berencana maupun perencanaan penyusunan program oleh pemerintah pusat.
“Data-data itu akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari RPMJN 2015-2019 dan fondasi dari Nawacita Presiden RI,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pendataan keluarga ini bertujuan untuk mendapatkan data base kependudukan di Kota Baubau meliputi laju pertumbuhan penduduk, peserta KB dan pembangunan keluarga di Kota Baubau. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Abdul Saban