ZONASULTRA.COM, LOMBOK – Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) makin seksi bagi para investor. Setelah intens dipromosikan Kemenpar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Mandalika dan Lombok menjadi bidikan investor untuk menanamkan modalnya.
Pemerintah Provinsi NTB pun tak kenal lelah mempromosikan Mandalika kepada para investor. Selain menggarap Mandalika, Pemprov NTB juga fokus membangun Bandar Internasional (Global Hub) Kayangan di Lombok Utara.
“Kami punya mimpi untuk bangun Global Hub Kayangan. Bukan berarti kami tidak fokus kembangkan KEK Mandalika. Buktinya, semakin banyak investor yang siap tanamkan uangnya di sana,” kata Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, Jumat (4/8).
Ucapan Amin bukan isapan jempol belaka. Saat ini, Pemprov NTB sudah menjalin memorandum of understanding (MoU) pemanfaatan lahan KEK Mandalika dengan beberapa investor. Menurut Amin, mayoritas investor itu berencana membangun amenitas berupa hotel dan vila.
Salah satunya adalah Metro Lombok Asri yang akan memanfaatkan lahan seluas lima hektare. Metro Lombok Asri berencana membangun hotel dan vila di area Pantai Tanjung Aan. Ada juga Mosaique Jiva One Sky yang akan memanfaatkan lahan seluas sembilan hektare untuk membangun hotel dan vila di Pantai Seger.
Investor lainnya adalah Sasha yang berencana mendirikan hotel serta vila di lahan seluas 20 hektare di Pantai Tanjung Aan. Investor asing seperti Sky Wealth Sdn Bhd Malaysia juga akan memanfaatkan lahan seluas sepuluh hektare di pantai itu.
Amin menambahkan, sudah ada proses investasi dari Vinci Grand Project Prancis. Menurut rencana, Vinci Grand memanfaatkan lahan seluas 120 hektare untuk membangun fasilitas meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), hotel, dan convertible circuit untuk MotoGP.
“Penandatanganan MoU sudah dilakukan akhir Maret lalu di Jakarta. Nilai investasinya sekitar Rp 6 triliun,” ujar Amin.
Dia menjelaskan, pembangunan Hotel Pullman dengan 250 kamar milik ITDC di atas lahan seluas empat hektare juga masih berlangsung. Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 500 miliar itu ditarget kelar akhir 2018.
Selain itu, ada juga Hotel Club Med milik ITDC dengan 350 kamar. Nilai investasinya mencapai Rp 800 miliar. Proyek itu dibangun di atas lahan seluas 15 hektare.
(Baca Juga : Kombinasi Laut dan Bukit, REI Pasang Puzzle Investasi di Mandalika)
Namun, proyek tersebut akan selesai akhir 2019 mendatang. “Terus ada juga pembangunan Hotel Paramount Studio milik investor Amerika dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun, Hotel Royal Tulip dengan nilai investasi Rp 250 miliar, Hotel X-Two Rp 300 miliar, dan lain-lain,” ucap Amin.
Amin mengatakan, ada investor yang sudah mewujudkan komitmennya. Dia mencontohkan pembangunan Masjid Nurul Bilad dengan nilai investasi sekitar Rp 35 miliar.
“Menteri BUMN akan resmikan masjid itu akhir Agustus ini,” imbuh Amin.
Selain rajin berpromosi, Pemprov NTB juga terus menata destinasi wisata andalannya. Salah satunya adalah Pantai Kuta. Amin mengatakan, Pantai Kuta ditata agar bisa menjadi area publik bertaraf internasional.
Penataan Pantai Kuta menelan investasi sebesar Rp 31 miliar. Penataan akan rampung akhir Agustus nanti.
Selain itu, Pemprov NTB juga terus memperbaiki infrastruktur di KEK Mandalika. Saat ini, KEK Mandalika dibagi menjadi dua ruas sisi, yakni timur dan barat.
Sisi timur seluas 487,55 hektare. Sedangkan sisi barat seluas 767,85 hektare. “Sekarang sudah dalam tahap pengaspalan. Jadi, kami tetap fokus kawal KEK Mandalika,” tegas Amin.
Menpar Arief Yahya menambahkan, masjid di kawasan Mandalika, Lombok diharapkan selesai bulan Agustus 2017 ini. Masjid megah setelah Islamic Center Mataram yang berdiri di Pulau Lombok. “Karena brand Lombok NTB ada wisata halal atau family friendly,” kata Menpar Arief Yahya. (*)