Saat Petani di Konawe Lomba Berburu Tikus

Saat Petani di Konawe Lomba Berburu Tikus
BERBURU TIKUS - Puluhan petani yang tergabung dalam kelompok tani di desa Pudai Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe menggelar lomba menangkap tikus. (Dedi Finafiskar/ZONASULTRA.COM)

Saat Petani di Konawe Lomba Berburu Tikus BERBURU TIKUS – Puluhan petani yang tergabung dalam kelompok tani di desa Pudai Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe menggelar lomba menangkap tikus. (Dedi Finafiskar/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Puluhan petani yang tergabung dalam kelompok tani di desa Pudai Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe menggelar lomba menangkap tikus . Lomba itu menangkap tikus sebanyak-banyaknya. Penangkapan hewan yang merupakan musuh bagi tanaman padi petani dilakukan langsung di lahan persawahan petani. Dalam lomba itu para petani berhasil mengumpulkan 250 ekor tikus, setiap ekor tikus dihargai Rp 5 ribu per ekor.

Panitia Lomba, Aswan menjelaskan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini dalam rangka memberantas hama tikus yang kerap meresahkan petani. Disamping itu untuk menunjukan semangat gotong-royong di kalangan petani, agar gerakan penangkapan tikus juga dicontoh oleh kelompok tani yang ada di Konawe.

“Ini merupakan inisiatif kelompok tani itu sendiri, dalam kegiatan ini kita sudah menyiapkan lahan seluas 50 hektar. Dan alhamdulillah kegiatannya berlangsung meriah, karena ini juga baru diadakan di Konawe, dan mudah-mudahan juga bisa berlanjut di daerah-daerah lain,” jelasnya di lokasi lomba Selasa siang.

Salah satu petani, Bangga mengaku senang dengan kegiatan lomba menangkap tikus, Selain untuk hiburan juga bermanfaat untuk mengutangi hama tikus.

“Senang jadi hiburan bersama, ini mempererat semangat kekeluargaan sekaligus juga memberantas hama yang mengganggu,” terang Bangga

Saat Petani di Konawe Lomba Berburu TikusSementara itu, Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan (BPTP) Sultra, Setia Ningsih Mangidi, mengungkapkan tikus sawah merupakan hama utama penyebab kerusakan padi di beberapa daerah di Sultra, salah satunya di Konawe. Akibat hama tikus itu kerusakan tanaman padi mencapai di Konawe mencapai 10 persen per tahun. Serangan tikus sawah terjadi sejak penanaman hingga panen. Pengendalian tikus sawah relatif lebih sulit karena sifat biologi dan ekologinya yang berbeda dibanding hama padi lainnya.

“luas serangan hama tikus di Kabupaten Konawe sangat tinggi, sehingga pihaknya kita terus berupaya melakukan upaya kegiatan pengendalian tikus secara preentif. Karena Pengendalian wajib dilakukan tindakan langsung memberantas hama yang serius dan berkelanjutan. Hama tikus di sawah juga memiliki intensitas yang signifikan sehingga perlu perhatian intensif tehadap pengendaliannya,” katanya

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Konawe, Syahruddin mengatakan pelaksanaan pengendalian hama tikus menuntut kepedulian bersama bukan hanya para petani namun juga pihak terkait lainnya.

Kegiatan lomba tangkap tikus merupakan gagasan dari para petani sebelum memasuki musim tanam. Dimana kegiatan ini sangat bermanfaat, karena serangan tikus di Konawe mencapai 10 persen.

“Kami sangat mensupport kegiatan ini, karena pengendalian tikus itu sangat perlu dilakukan. Kegiatan ini juga saya rasa sangat membantu kami, karena tahun ini memang kami sedang maksimalkan pengendaliaan tikus di semua kabupaten, dalam kegiatan pengendalian tikus kita sudah menyediakan alat-alat pengendalian tikus, dan tahun ini anggaran pengendalian tikus untuk di Konawe mencapai Rp 300 juta,” imbuhnya. (B)

 

Reporter : Dedi Finafiskar
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini