ZONASULTRA.COM, JEMBER – Tanpa merendahkan event karnaval yang berkembang heboh di Indonesia, Jember Fashion Carnaval 2017 memang masih terbaik secara nasional. Hal itu diakui Menpar Arief Yahya, saat berkunjung ke Jember, Jawa Timur sejak 12 Agustus 2017, bersama Presiden RI Joko Widodo yang juga di sana.
Bahkan, dibandingkan karnaval sejenis di dunia, termasuk Rio de Jeneiro, Brasil yang sudah melegenda itu, Jember Fashion Carnaval 2017 itu lebih unik. “Dan sudah tahun ke-16, dijalani secara konsisten! Karena itu ini menjadi event karnaval terbaik,” kata Arief Yahya.
Jember Fashion Carnaval yang oleh netizen diramaikan dengan hastag #PesonaJFC2017 itu juga sukses menginspirasi karnaval lain di kota lain. Seperti Malang Flower Carnival, Banyuwangi Ethno Carnival, Batik Carnaval Solo, Semarang Night Carnaval, dan masih banyak lagi.
“Aspek originalitas menjadi sangat penting. Lalu konsistensi selama 16 tahun, dan sudah menjuarai berbagai kompetisi karnaval di dunia! Itulah reputasi besar JFC 2017,” jelas Menpar Arief Yahya.
Tiga hal kuat yang membuat Jember semakin mendunia dengan karnaval. Event yang dimotori oleh Dynand Fariz itu mengangkat pamor Jember dan Jawa Timur.
“Dengan catatan, Bali tidak diikutkan dalam penilaian ini. Karena Bali yang punya Pesta Kesenian Bali (PKB) sudah eksis selama 39 tahun non stop. Pertunjukkannya juga kelas dunia, parade pembukaannya juga sangat serius,” jelas Arief Yahya.
Minggu, 13 Agustus 2017, puncak #PesonaJFC2017 bakal berlangsung. Presiden Jokowi memang sedang concern di pariwisata. Bahkan di akun medsos pribadi nya pun mempromosikan destinasi wisata. “Pesan Pak Presiden Jokowi, harus ada benchmark! Bandingkan dengan negara mana yang sukses dan hebat,” kata Menpar Arief.
Menpar sudah melakukannya dengan menempatkan Malaysia sebagai “musuh emosional”. Dan Thailand sebagai “musuh professional. “Kini muncul pendatang baru, waspadai Vietnam, mereka menjadi kuda hitam, melejit dengan growth 24%, lebih tinggi dari Indonesia yang 22,4%” ungkapnya.
Jember Fashion Carnaval 2017 ini sudah dilaunching Menpar Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta. Baik di lokasi maupun di netizen sama-sama heboh. “Untuk menghidupkan bisnis pariwisata di Jember, event seperti ini harus sering dibuat, gong besarnya setahun sekali, kelak bisa menjadi kekuatan atraksi Jember,” kata dia.
Kalau soal event atau festival budaya, lanjut Arief Yahya, daerah di Indonesia sangat banyak. “Solo itu punya 56 dan Banyuwangi punya 72, daerah lain rata-rata juga ada, tinggal dipromosikan secara besar-besar? Masyarakat pasti akan mendapatkan manfaat ekonominya,” tuturnya. (*)