WORKSHOP BLU – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan Sultra Ririn Kadariyah saat memberikan arahan kepada para peserta workshop pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sultra, Selasa (22/8/2017). (Sitti Nurmalasari/ ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar workshop pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) demi meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelolanya.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Sultra, Ririn Kadariyah mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk membina dan mengembangkan kapasitas SDM sehingga ada perkembangan terhadap pengelolaan BLU dan BLUD. Selain itu, memberikan update terhadap peraturan dan tata kelola terbaru yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan.
“Karena kami mempunyai tanggung jawab untuk ikut membantu agar BLU dan BLUD yang ada di Sultra bisa lebih baik dan maju dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Ririn di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sultra, Selasa (22/8/2017).
Untuk mencapai misi tersebut, pihaknya menghadirkan tiga narasumber yang kompeten yaitu Kasubdit Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU I, Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Yogi Rahmayanti, Kasubdit Peraturan dan Standarisasi Teknis BLU, Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Muhammad Syaibani, Direktur Umum dan Operasional RSUP dr. Kariadi Semarang, dr. Arif Rahman Sadad.
Menurut Ririn, RSUP dr Kariadi Semarang merupakan salah satu BLU yang dianggap paling berhasil dalam menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU, yang dapat menjadi benchmark bagi BLU dan BLUD lainnya.
Kata Ririn, saat ini di Sultra terdapat dua BLU dan 14 BLUD. Dia menyebutkan dua BLU tersebut adalah Universitas Halu Oleo (UHO) dan Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Sedangkan 14 BLUD yaitu RSUD Bahteramas Sultra, RSUD Abunawas Kota Kendari, RSUD Kabupaten Konawe, RSUD Kabupaten Konawe Selatan, RSUD Kabupaten Konawe Utara, RSUD Benjamin Guluh Kabupaten Kolaka.
Kemudian RSUD Kabupaten Kolaka Timur, RSUD H.M Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara, RSUD Kabupaten Bombana, RSUD Kota Baubau, RSUD Kabupaten Wakatobi, RSUD Kabupaten Muna, Pelayanan Kredit Harun Kota Kendari, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Gularaya Kota Kendari.
Lebih lanjut dia memaparkan, jika UHO sudah mengalami perkembangan dalam menerapkan tarif layanan dan remunerasi (uang yang diberikan sebagai imbalan atas kinerja). Sementara itu, RS Bhayangkara masih baru menjadi BLU, untuk itu ujar Ririn masih dalam pemantauan agar segera berkembang mengikuti tahapan-tahapan yang seharusnya dilakukan. Sedangkan, BLUD yang ada baru mulai berkoordinasi supaya kedepannya lebih mudah memberikan bimbingan.
“Dengan adanya kepastian tarif layanan dan remunerasi itu nanti akan mendorong kinerja pegawai. Kalau tarif layanan memberikan kepastian kepada masyarakat yang kita layani,” tambahnya.
Untuk diketahui, BLU merupakan instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan. Selanjutnya, dalam melakukan kegiatan didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. (A)
Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati