Sarana Pendidikan Napi Anak Kurang, LPKA Kendari Andalkan Pengajar Sukarela

Ilustrasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas IIA Kendari, mengeluhkan kurangnya pembinaan bagi warganya. Terlebih lagi kurangnya, sarana dan prasarana pendidikan di LPKA Kendari membuat LPKA Kendari minim akan ilmu pengetahuan.

Ilustrasi
Ilustrasi

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kendari Rasyid Margono, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (6/9/2017).

Menurut Margono minimnya sarana dan prasarana di LPKA Kendari, merupakan dampak dari minimnnya perhatian pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.

”Apalagi kami sangat kurang tenaga pendidik dan lainnya, kalau pun ada itu karena upaya kami sendiri. Untuk membangun anak-anak di sini,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Margono mengaku jika pihaknya selama ini tidak menggunakan satu sen pun uang negara dan tidak membebani APBN untuk pembinaan pendidikan . Pihaknya hanya menerima sejumlah bantuan dari pihak lain, seperti bantuan buku buku dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

“Yah harapannya sih, pihak Pemprov dapat memperhatikan kondisi napi kita disini. Karena biar bagaimana mereka juga butuh pendidikan formal yang layak,” ujarnya.

Untuk mengatasi keterbatasan itu pun, pihaknya pun mendatangkan tenaga pengajar sukarela. Dimana tenaga pengajar sukarela tersebut, berasal dari berbagai kalangan seperti LSM Pemerhati anak, komunitas mahasiswa serta sejumlah pihak lainnya.

Untuk diketahu, jumlah narapidana (napi) anak di LPKA kelas IIA Kendari berjumlah 22 orang. Dari ke 22 napi anak tersebut, berlatar belakang dari sejumlah kasus yang berbeda dengan masa hukuman yang berpariatif.

Sementara itu LPKA kelas IIA Kendari diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sultra, Ilham Djaya yang menjabat pada saat itu, 5 juli 2015 lalu. Pembentukan LPKA dan Satuan Kerja (Satker) ini sesuai SK Permenkumham No 18 tahun 2015. (B)

 

Reporter: Randi Ardiansyah
Editor : Tahir Ose

  • TOPIK
  • *

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini