Hasil Survei BSI: Tingkat Keterpilihan 4 Balon Gubernur Ini Tak Terbendung

Hasil Survei BSI: Tingkat Keterpilihan 4 Balon Gubernur Ini Tak Terbendung
SURVEI PILGUB – Hasil survei Barometer Suara Indonesia (BSI) tentang tingkat keterpilihan atau elektabilitas 17 bakal calon gubernur yang terwacana maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara 2018. (Foto: BSI for ZonaSultra)

Hasil Survei BSI: Tingkat Keterpilihan 4 Balon Gubernur Ini Tak Terbendung SURVEI PILGUB – Hasil survei Barometer Suara Indonesia (BSI) tentang tingkat keterpilihan atau elektabilitas 17 bakal calon gubernur yang terwacana maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara 2018. (Foto: BSI for ZonaSultra)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan hasil survei Barometer Suara Indonesia (BSI) ada empat bakal calon (balon) gubernur yang memiliki tingkat keterpilihan paling tinggi (elektabilitas). Keempat figur itu adalah Rusda Mahmud, Asrun, La Ode Ida dan Ali Mazi.

Direktur Riset BSI, Ruslan menyebut dari 17 balon gubernur yang disurvei, Rusda Mahmud memiliki elektabilitas 20,8%, menyusul La Ode Ida dengan elektabilitas 20,2%, Asrun 16,5%, lalu Ali Mazi dengan elektabilitas 15,2% dan suara mengambang sebesar 27,3%. Figur-figur di posisi bawah lainnya adalah Amirul Tamim, Hugua, Lukman Abunawas, dan lainnya.

“Jika suara mengambang 27,3 persen didistribusikan ke empat besar kandidat yang dilibatkan dalam survei sesuai dengan hasil kerja dari kandidat gubernur bersama tim suksesnya, maka hasil distribusi tersebut mampu merubah susunan tingkat elektabilitas keempat kandidat gubernur tersebut,” ujar Ruslan saat mempresentasikan hasil survei di Kendari, Kamis (14/9/2017) malam.

Sebelum mengukur tingkat elektabilitas, BSI terlebih dahulu mengukur tingkat keterkenalan dan kesukaan kandidat gubernur Sultra dari 25 balon gubernur. Kata Ruslan, yang paling menonjol popularitasnya adalah Ali Mazi dan La Ode Ida, keduanya memiliki persentase lebih dari 80%.

Dengan persentase popularitas sebesar itu maka dipastikan kedua figur telah dikenal oleh masyarakat Sultra. Menurut Ruslan hal itu wajar karena Ali Mazi merupakan mantan Gubernur Sultra sedangkan La Ode Ida merupakan tokoh Sultra yang memiliki jabatan penting di pusat.

“Sedangkan kandidat lain masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah dalam hal memperkenalkan diri, gambar dan nama,” kata Ruslan.

Tingkat elektabilitas dan popularitas masing-masing kandidat dimungkinkan berubah lagi. Kata Ruslan, faktor yang mempengaruhi adalah jika partai pengusung kandidat sudah jelas, pasangan masing masing kandidat gubernur sudah ditetapkan serta program pemenangan yang dapat dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.

Hasil Survei BSI: Tingkat Keterpilihan 4 Balon Gubernur Ini Tak Terbendung Hasil survei BSI tentang popularitas 25 bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

 

Peneliti BSI Pading mengatakan survei itu dilakukan collecting data (pengambilan data) di lapangan dari 26 Agustus sampai 3 September 2017 dengan 700 responden. Teknik wawancara yang digunakan adalah tatap muka langsung dengan responden menggunakan kuisioner.

“Teknik sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dimana menginterpretasikan bahwa semua populasi pemilih di Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai responden (tidak tersegmentasi) dengan nilai margin of error plus minus 3,7%,” tutur Pading.

Pading memastikan responden yang hanya 700 orang sudah sesuai dan ideal untuk mengetahui elektabilitas dan popularitas balon di 17 kabupaten/kota se-Sultra. Sebagai contoh survei-survei Pilkada Jakarta dengan pemilih sekitar 7 juta juga menggunakan responden sekitar 700 orang.

Mengenai sponsor, survei BSI didanai oleh pihak swasta dan tidak pernah berhubungan dengan kandidat balon gubernur. Kata Pading, untuk hasil lengkap data survei itu diserahkan ke pihak swasta yang membuat kontrak dengan BSI. (B)

 

Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini