Kapal Fungka Permata III Ditemukan Tenggelam, Penumpang dan Awaknya Selamat

Kepala Badan SAR Nasional Kendari Muslimin
Muslimin

ZONASULTRA.COM, WANGIWANGI – Kepala Pos Search And Rescue (SAR) kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Reppind memastikan, Kapal Motor (KM) Fungka Permata III yang dikabarkan hilang kontak sejak hari Minggu (17/9/2017) kemarin, telah ditemukan dalam keadaan tenggelam di perairan Sampolawa, kabupaten Buton sekitar pukul 10.15 WITA, Senin (18/9/2017) pagi tadi.

Kepala Badan SAR Nasional Kendari Muslimin
Muslimin

Reppind menjelaskan, kapal yang bertolak dari pelabuhan Murhum, kota Baubau menuju pelabuhan Usuku, kecamtan Tomia Timur pada hari Sabtu (16/9/2017) kemarin itu ditemukan oleh kapal pelingkar milik nelayan Bunga Mawar dari asal kabupaten Bone., Sulaweasi Selatan (Sulsel) dalam keadaan bocor pada bagian belakang kapal.

Karena bocor, kapal itu tenggelam dan terseret arus mulai dari belakang pulau Wangiwangi hingga keperairan Buton dekat Sampolawa. Namun, peristiwa ini tidak ada korban jiwa

“Sudah ditemukan oleh kapal pelingkar dari Bone di perairan Buton dekat Sampolawa dalam keadaan bocor pada bagian belakang. ABK dan penumpang selamat. Kini sedang dalam perjalanan ke Sampolawa,” kata Reppind Senin (18/9/2017).

Informasi yang dihimpun ZONASLTRA.COM, para penumpang KM Fungka Permata III dan seluruh ABK memiliki hubungan keluarga. Para penumpang bertolak dari Pelabuhan Murhum Baubau pada Sabtu sekitar pukul 10.00 wita setelah menghadiri acara pernikahan sanak keluarga mereka Betoambari.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Badan SAR Nasional Kendari Muslimin. Kata dia, saat in semua korban telah dievakuasi setelah terombang-ambing di lautan lepas selama kurang lebih 24 jam.

(Berita Terkait : Kapal Fungka Permata III Rute Baubau-Tomia Dikabarkan Hilang Kontak)

“Saat ini seluruh korban sementara dalam perjalanan menuju Pelabuhan Murhum, Kota Baubau dan diperkirakan sampai sekitar pukul 18.00 atau 19.00 wita,” ungkap Muslimin saat konferensi pers di Kantor SAR Kendari.

Sementara itu data korban dari manifest yand dimiliki SAR berbeda dengan jumlah korban yang dievakuasi. Dimana SAR Kendari ada 14 penumpang sedangkan yang dievakuasi ada 27 orang. 7 orang ABK dan 20 penumpang. Salah satu penumpang merupakan warga negara Brazil atas nama Fransisca.

Dia merinci, penyebab kapal tenggelam akibat hantaman ombak. Sebab berdasarkan data dari BMKG Kendari, saat musibah itu terjadi, ketinggian gelombang ombak di perairan Buton dan Wakatobi antara 1,5 sampai 1,6 meter.

“Lokasinya masih rute pelayaran Baubau ke Pulau Tomia,” ujarnya.

Tempat evakuasi awal seluruh penumpang oleh kapal nelayan asal Bone itu adalah Pulau Sampolawa, Buton Selatan (Busel). Sampai saat ini pihaknya juga belum dapat menjelaskan secara pasti kondisi seluruh korban.

“Mereka ditemukan menggunakan baju pelampung (life jacket) dan satu penumpang menggunakan ring boy, sedangkan kapal sudah tenggelam tidak kelihatan,” pungkasnya.

Unsur yang terlibat dalam pencarian kapal tersebut adalah KN SAR Pacitan, KNP KPLP Baubau, Pos SAR Wakatobi menggunakan RIB, Pol Airud Kendari dan masyarakat setempat.

(Berita Terkait : Berikut Daftar Nama Penumpang dan Awak KM Fungka Permata III yang Hilang Kontak)

Untuk diketahui, KM Fungka Permata III berangkat pada hari Sabtu, (16/9/2017) malam dari Pelabuhan Murhum, Baubau sekitar pukul 21.43 WITA menuju Pulau Tomia, Wakatobi dan diperkirakan sampai pada hari Minggu, (17/9/2017) pukul 10.00 WITA.

Namun, berdasarkan laporan dari salah satu pegawai Inspektorat Provinsi Sultra Hartono kepada SAR Kendari bahwa kapal tersebut belum juga sampai di Pulau Tomia sehingga dinyatakan hilang kontak pada Minggu malam. (A+)

 

Reporter: Ilham Surahmin/Nova Ely Surya
Editor: Abdul Saban/Tahir Ose

  • TOPIK
  • *

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini