Golkar se-Sultra Galang Kekuatan Tekan DPP Tolak Ali Mazi

Tolak Ali Mazi Jadi Cagub, Puluhan Kader Unjuk Rasa di Kantor Golkar Sultra
GERAKAN PENOLAKAN - Puluhan kader yang menamakan diri Forum Penyelamat Partai Golkar berunjuk rasa di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 1 Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (12/10/2017). (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

Tolak Ali Mazi Jadi Cagub, Puluhan Kader Unjuk Rasa di Kantor Golkar Sultra GERAKAN PENOLAKAN – Puluhan kader yang menamakan diri Forum Penyelamat Partai Golkar berunjuk rasa di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 1 Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (12/10/2017). (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 1 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan DPD 2 Golkar 17 kabupaten/kota menyatukan kekuatan menolak Ali Mazi sebagai calon gubernur dari Golkar. Hal itu sudah dibahas dalam rapat bersama di Kantor DPD 1 Golkar Sultra, Kamis (12/10/2017).

Ketua Harian DPD 1 Golkar Sultra Imam Al Ghozaly mengatakan alasan penolakan itu karena Ali Mazi tidak pernah membangun komunikasi dengan DPD 1 maupun DPD 2. Komunikasi yang dibangun mungkin saja secara personal pengurus tapi dipastikan tidak pernah secara organisasi Golkar.

(Berita Terkait : Tolak Ali Mazi Jadi Cagub, Puluhan Kader Unjuk Rasa di Kantor Golkar Sultra)

“Aspirasi semua dari teman-teman tetap kita akan kawal ke DPP. Hasil rapat kami tadi kita akan sama-sama antar ke Jakarta,” ucap Imam usai menerima unjuk rasa Forum Penyelamat Partai Golkar yang juga menolak Ali Mazi di Kantor DPD 1 Golkar Sultra.

Keinginan seluruh pengurus dan kader Golkar yang dicalonkan jadi gubernur LM. Rusman Emba, Asrun, dan Tina Nur Alam. Hal itu sesuai dengan hasil rapat pimpinan daerah khusus (Rapimdasus) dan rapat DPD 1 Golkar Sultra beberapa waktu lalu.

(Berita Terkiat : Sah, Golkar Usung Ali Mazi – Lukman Abunawas)

Lanjut Imam, jika DPP memaksakan untuk mengusung Ali Mazi maka kader Golkar se-Sultra akan loyal namun dampaknya jangan menyalahkan kader jika mengalami kekalahan. Sebab kader tidak dapat bekerja maksimal.

Contohnya dalam pemilihan walikota Kendari 2017 DPP memaksakan Haris Andi Surahman berpasangan dengan Abdul Rasak, padahal saat itu kader ingin Musakkir Mustafa. Akhirnya hanya sebagian kecil pengurus Golkar mau jalan untuk Haris dan berakhir dengan kekalahan.

“Kalau ini terjadi kembali kan kasihan Golkarnya selalu kalah, kalah, dan kalah karena tidak sesuai dengan aspirasi dari bawah. Untuk itu kami mohon kepada DPP dengarkanlah sekali-sekali suara kami ini,” ujar Imam. (B)

 

Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini