NUR ALAM – Isak tangis tak terbendung mewarnai pertemuan Gubernur non-aktif Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam dengan jenazah ibunya Hj Sitti Fatimah di rumah duka di Jalan Poros Punggaluku, Kelurahan Konda, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sabtu (14/10/2017). (Istimewa)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Isak tangis tak terbendung mewarnai pertemuan Gubernur non-aktif Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam dengan jenazah ibunya Hj Sitti Fatimah di rumah duka di Jalan Poros Punggaluku, Kelurahan Konda, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sabtu (14/10/2017).
Nur Alam bertolak dari Jakarta pada pukul 07.00 WIB, dan tiba di Bandara Halu Oleo Kendari sekira pukul 10.20 WITA menggunakan Lion Air. Nur Alam langsung menuju ke rumah duka dan tibanya di sana ia disambut ribuan warga sekitar yang hadir dalam prosesi pemakaman sang ibu.
(Berita Terkait : Kedatangan Nur Alam Dikawal 4 Orang Tim KPK)
Menyandang status sebagai tahanan KPK, Nur Alam dikawal dengan empat orang tim dari KPK. Dua pengawal dan dua penyidik.
Salah satu staf di Dinas Pariwisata Provinsi Sultra Indri mengatakan, suasana di dalam rumah duka penuh dengan tangis histeris kala Nur Alam memasuki ruangan jenazah disemayamkan.
“Bagi yang rindu bapak, ini video bapak. Banyak yang sedih dan menangis,” ungkap Indri melalui pesan WhatsApp.
Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nur Alam setelah sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (13/10/2017) sekitar pukul 02.00 Wita di ruang VVIP RSUP Bahteramas Kendari. Almarhumah meninggal diusia 94 tahun dengan meninggalkan 6 orang anak, 33 orang cucu dan 41 cicit. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati