Ribuan Civitas Akademi Perguruan Tinggi di Kolaka Ikut Kuliah Akbar USN dan Deklarasi Melawan Radikalisme

Ribuan Civitas Akademi Perguruan Tinggi di Kolaka Ikut Kuliah Akbar USN dan Deklarasi Melawan Radikalisme
DEKLARSI KEBANGSAAN - Rektor USN Kolaka, Azhari (berdiri) bersama civitas akademi yang ada kabupaten Kolaka mendeklarasikan melawan paham radikalisme di kampus masing-masing di lapangan kampus USN Kolaka, Sabtu (28/10/2017). Kegiatan itu di hadiri oleh unsur Kodim 1412 Kolaka, Polres Kolaka, Kejari Kolaka serta pemerintah daerah setempat. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

Ribuan Civitas Akademi Perguruan Tinggi di Kolaka Ikut Kuliah Akbar USN dan Deklarasi Melawan Radikalisme DEKLARSI KEBANGSAAN – Rektor USN Kolaka, Azhari (berdiri) bersama civitas akademi yang ada kabupaten Kolaka mendeklarasikan melawan paham radikalisme di kampus masing-masing di lapangan kampus USN Kolaka, Sabtu (28/10/2017). Kegiatan itu di hadiri oleh unsur Kodim 1412 Kolaka, Polres Kolaka, Kejari Kolaka serta pemerintah daerah setempat. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Ribuan civitas akademi dari berbagai Perguruan Tinggi PT) swasta dan negeri yang ada di kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti kuliah akbar di kampus Universitas Negeri Sembilanbelas November (USN), Sabtu (28/10/2017).

Selain kuliah akbar, peserta kuliah akbar yang terdiri dari dosen dan mahasiswa di berbagai kampus di Kolaka itu, juga mendeklarasikan diri untuk melawan radikalisme dalam kampus. Kegiatan ini mengusung tema ‘Membukukan Kembali Semangat Sumpah Pemuda dan Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negaranya Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain civitas akademisi, kegiatan yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 89 tahun itu dihadiri juga oleh jajaran Polres Kolaka, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kolaka, Dandim 1412 Kolaka serta unsur pemerintah daerah setempat.

Rektor USN Azhari mengatakan, kuliah akbar itu bertujuan untuk mengenang dan melihat kembali sejarah perjuangan pergerakan dalam mendirikan bangsa Indonesia.

Dia menjelaskan, tujuan strategis dari acara ini yaitu, Pertama, mempertegas sikap perguruan tinggi se-Indonesia bersama civitas akademika di masing-masing kampus untuk melawan radikalisme dan intoleransi, serta menjadi benteng bagi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kedua, menyosialisasikan secara lebih luas di kalangan civitas akademika khususnya, dan pada masyarakat secara umum, mengenai isi Deklarasi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme, untuk secara bersama diaktualisasikan secara nyata dan konkret dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan sosial-kemasyarakatan dengan berlandaskan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi.

 

Ribuan Civitas Akademi Perguruan Tinggi di Kolaka Ikut Kuliah Akbar USN dan Deklarasi Melawan Radikalisme

 

Menurutnya, dalam perjalanan bangsa ini, beberapa kali terjadi gerakan yang berniat mengubah dasar negara, yakni Pancasila. Misalnya, pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila menjadi negara Islam serta Komunis.

Kemudian, pasca reformasi tahun 1998, Indonesia diperhadapkan dengan radikalisme untuk mengubah dasar negara. Dimana doktrin radikalisasi mulai masuk ke semua elemen bangsa, baik itu lingkungan masyarakat kecil hingga lingkungan masyarakat kampus.

Dijelaskannya, radikalisme dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki berbagai macam pengertian. Diantaranya, adanya semangat seseorang yang berupaya mencapai hasil maksimal. Kemudian ada juga pengertian radikalisme yang berorientasi pada upaya mengubah dasar negara Indonesia.

“Kalau ada orang yang berniat mau mengubah dasar negara Pancasila, kita libas di sini,” tegas Azhari dalam orasinya di hadapan ribuan peserta kuliah akbar merasakan radikalisme di lapangan kampus USN Kolaka, Sabtu (28/10/2017).

Sementara itu, Kepala Bagian Sumberdaya (Kabag Sumda) Polres Kolaka, KOMPOL Nuzul Sukendar mengajak seluruh civitas akademika untuk tampil sebagai garda terdepan dalam menangkal segala bentuk radikalisme di Indonesia.

Dia juga berharap agar semua tetes keringat para pejuang yang berusaha mengesampingkan segala perbedaan yang mereka miliki hanya demi satu tujan, yakni mendirikan bangsa indonesia yang merdeka dan bebas dari penjajah.

Kasi Pers Kodim 1412 Kolaka, Kapten TNI Andi Mapatoba yang juga hadir dalam deklarasi itu menjelaskan, bahwa pada hari ini, di seluruh wilayah Indonesia memperingati 89 peristiwa tahun lalu, sebagai merupakan tonggak sejarah bagi bangsa ini, dimana para pemuda berkumpul dan merumuskan Sumpah Pemuda.

Menurutnya, generasi muda sebagai pelanjut estafet kepemimpinan, memiliki peranan penting dalam menjaga kebhinekaan Indonesia. Kata dia, peranan TNI dalam menjaga keaman negara, tidak ada apa-apanya tanpa bantuan masyarakat dan pemuda dalam menjaga dan merawat persatuan bangsa.

 

Ribuan Civitas Akademi Perguruan Tinggi di Kolaka Ikut Kuliah Akbar USN dan Deklarasi Melawan Radikalisme

 

“Bangsa asing itu segan dengan Indonesia bukan karena tentaranya, bukan karena senjatanya. Tapi karena persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sangat kuat,” terangnya.

Kata dia, sebagai pemuda saat ini mestinya merasa malu dengan semangat pemuda di jaman dulu yang begitu kuat semangatnya membela dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini.

“Sebagai generasi perekat bangsa, para pemuda patut mencontoh semangat pemuda yang dulu telah mengesampingkan perbedaan demi perjuangan kemerdekaan. Kini, tugas kita mengisi kemerdekaan ini dengan merawat kebersamaan dan persatuan kita,” katanya.

Untuk diketahui, aksi kebangsaan ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia yang diisi dengan acara kuliah akbar dan orasi kebangsaan, serta pembacaan Deklarasi Perguruan Tinggi seluruh Indonesia melawan radikalisme.

Aksi ini juga merupakan tindaklanjut dari pertemuan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia tanggal 25-26 September 2017 lalu di Nusa Dua, Bali yang diikuti lebih dari 3.000 pimpinan perguruan tinggi dan ditutup oleh Presiden Jokowi.

Deklarasi itu menghasilkan sejumlah rekomendasi dan program tindak lanjut, di antaranya kesepakatan untuk menggelar Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 28 Oktober 2017, hari ini. (*)

 

Penulis: Abdul Saban