Salah Transfer, Dana BOS Sultra Masuk ke Sulteng

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Damsid
Damsid

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Akibat kesalahan input data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diperuntukkan untuk Sulawesi Tenggara (Sultra) salah transfer ke Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Damsid
Damsid

Jumlah dana BOS triwulan III untuk Sultra sebanyak Rp110 miliar. Namun dana yang masuk baru Rp50 miliar. Sementara sisanya masuk ke Sulteng sekitar Rp 60 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sultra Damsid mengatakan, hal ini murni kesalahan penginputan data dari Kemendikbud atau human eror. Akibatnya pencairan dana BOS triwulan III terhambat.

Untuk menghindari keterlambatan dan protes dari sejumlah sekolah, pihaknya akan memprioritaskan dana Rp50 miliar tersebut untuk SMA/SMK. Sebab, dana BOS SMA/SMK selalu saja telat pencairannya.

Sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) diakui Damsid sejauh ini proses pencairannya masih lancar.

“Ya sejauh ini, SMA/SMK selalu telat. Kalau SMP dan SD lancar saja, yang ini juga human eror. Kan dekat itu nama Provinsi Sultra dan Sulteng,” pungkasnya, Senin (6/11/2017).

Dana BOS Rp 50 miliar tersebut, kata mantan Dekan FISIP UHO ini akan segera ditransfer ke seluruh SMA/SMK. Sementara kekurangan dana BOS sekitar Rp60 miliar akan dibayarakan pada triwulan IV.

Sebelumnya, dana BOS di Kabupaten Muna Barat (Mubar) untuk periode Juli hingga September belum dibayar. Seharusnya dana BOS yang bersumber dari APBN sudah masuk ke rekening sekolah pada September lalu.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mubar, Safarudin mengatakan, dana BOS yang belum dicairkan itu merupakan pembiayaan operasional sekolah untuk Juli sampai September. Tetapi hingga sekarang belum disalurkan.

“Banyak sekolah-sekolah yang mengeluhkan dana BOS ini. Mereka sudah merasa menderita, karena tak kunjung cair. Padahal banyak keperluan sekolah yang dipenuhi dan itu dialokasikan dari bantuan tersebut,” ujarnya melalui telpon selulernya, Jumat (27/10/2017) lalu.

Ia mengaku, tidak mengetahui secara persis kendala keterlambatan penyaluran dana BOS. Terkait mekanisme administrasi pencairan dana sudah dimasukkan. Sekolah-sekolah sudah memenuhi ketentuan pencairan dana BOS ini.

“Saya tidak tau di mana masalahnya. Kita juga sudah memasukan dokumen permintaan pencairan,” ujarnya.

Mengantisipasi permasalahan yang akan timbul, Safarudin sudah memerintahkan para kepala sekolah untuk mencarikan solusi lain sembari menunggu pencairan dana BOS tersebut. Pihaknya juga tidak bisa memaksakan pemerintah pusat untuk segera mencairkan anggaran itu. (B)

 

Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini