ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Puluhan barang elektronik di Kantor Humas Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) raib. Dari kejadian itu, Pemkab Konut ditaksir mengalami kerugian mencapai Rp930 juta.
Hilangnya puluhan alat operasional kantor humas itu diketahui saat jajaran humas tengah melakukan pendataan aset barang karena Badan Pengawas Keuangan (BPK) Sultra akan melakukan pemeriksaan di instansi tersebut.
Jenis barang yang dinyatakan hilang diantaranya kamera digital, lemari kabinet, radio panggil SSB, notebook, laptop, tape recorder, amplifaer, TV, komputer visi dan lemari arsip.
Staf Audit Barang Kantor Humas Konut, Irfan mengatakan, barang yang dinyatakan hilang itu memiliki nilai bervariasi mulai harga jutaan hingga puluhan juta. Berdasarkan hasil pendataan, tercatat sebanyak 65 barang elektronik dinyatakan hilang.
Setelah melakukan penelusuran melalui tim yang dibentuk, kehilangan barang aset pemda yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) itu diduga disebabkan oleh mantan kabag humas lama yang menjabat mulai tahun 2008 hingga 2014. Sedangkan untuk 2015 hanya satu pengadaan yaitu mobil dinas doubel cabing yang kini tengah dipakai oleh kabag humas saat ini, Rachman Sorau.
“Sudah tidak ada itu barang-barang yang dimaksud. Baru ini kita mau diperiksa BPK. Dari catatan, barang yang hilang itu pada masa jabatan kabag humas lama mulai tahun 2008 sampai 2014. Yah, saya tidak tau dibawa kemana itu barangnya kalau tidak ada di kantor di nyatakan hilang,” kata Irfan ditemui di ruang staf humas Konut, Senin (6/10/2017).
Lebih jelas disebutkan, pada 2008 Kabag Humas dijabat oleh Arif Yadi setelah itu digantikan oleh Masara dan kembali lagi dijabat Arif Yadi. Pada 2009 kabag humas dijabat Sitti Hadijah, 2010 dijabat oleh Langga, 2011 kembali dijabat Sitti Hadijah dan di 2012 sampai 2015 dijabat oleh Arsyam Nur.
Sementara itu, Kabag Humas Konut Rachman sorau mengatakan, dari kejadian itu instansi yang kini ditempatinya mengalami kekosongan. Bahkan, pelayanan adminstrasi dan kegiatan lapangan mengalami hambatan dikarenakan barang yang menjadi keperluan kerja para stafnya hilang.
“Akhirnya kita di humas sekarang susah mau kerja karena fasilitas tidak memadai. Ini tangung jawab sama pemimpin yang lama,” ujarnya. (B)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Jumriati
