PENYERAHAN CSR – Kepala Desa Boenaga dan Boedingi Kecamatan Lasolo Kepulauan, Konawe Utara saat menerima dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Paramitha Persada Tama, Kamis (9/11/2017).(MURTAIDIN/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Masyarakat Desa Boenaga dan Boedingi Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara (Konut), kembali menerima dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Paramitha Persada Tama (PPT) perusahaan pertambangan.
Penyerahan dana CSR yang dilakukan perusahaan diterima langsung oleh masing-masing kepala desa yang ditemani sekretaris desa (Sekdes) dengan jumlah sebesar Rp.93,9 juta dan akan dibagikan kepada setiap kepala keluarga (KK).
Kepala Desa Boedingi Aksan kepada media ini menjelaskan, jika keberadaan PT PPT telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakatnya. Sehingga pihaknya menganggap keberadaannya benar-benar pro masyarakat karena banyaknya yang menggantungkan nasibnya kepada perusahaan tersebut.
Dirinya bahkan menyayangkan jika ada oknum atau lembaga yang menggangu aktifitas PT PPT di wilayahnya. Apalagi gangguan tersebut datang dengan mengatasnamakan masyarakatnya.
“Warga kami tidak ada yang merasa terganggu dengan kegiatan perusahaan. Kalau ada oknum yang mengatasnamakan warga kami untuk mengganggu perusahaan, bawakan kami orangnya. Apa benar dia warga saya atau tidak, jangan seenaknya bawah-bawah nama masyarakat saya,” tegas Aksan, Kamis (9/11/2017).
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Boenaga, Nasrudin. Pihaknya merasa bersyukur atas keberadaan PT PPT di wilayahnya. Keberadaannya membawah damfak positif bagi masyarakat, mulai dari perekrutan tenaga kerja yang memproritaskan warga di dua desa hingga penyerahan dana CSR yang rutin dilakukan.
“Masyarakat saya ikut lagi merasakan hasil pertambangan. Sekarang masyarakat saya sudah bekerja, gajinya juga bagus. Ada perkembangan setelah adanya perusahaan ini,” kata Nasrudin.
Sementara itu Humas PT PPT Syafriansyah menuturkan, jika penyaluran dana CSR sudah ke enam kalinya. Dan penyaluran tersebut akan terus dilakukan perusahaan kepada masyarakat di dua desa itu.
“Hak mereka, jadi tidak bisa ditunda-tunda atau malah tidak dibayarkan. Itu adalah kewajiban kami kepada masyarakat,” ujarnya. (B)
Reporter: Murtaidin
Editor: Abdul Saban
