PT Antam Kembangkan Ekonomi Berkelanjutan di Pesisir Pomalaa

PT Antam Kembangkan Ekonomi Berkelanjutan di Pesisir Pomalaa
ANTAM - PT Antam UBPN Sultra bekerjasama dengan Yayasan Bahari mengembangkan program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi berkelanjutan di pesisir kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka. (Istimewa)

PT Antam Kembangkan Ekonomi Berkelanjutan di Pesisir Pomalaa ANTAM – PT Antam UBPN Sultra bekerjasama dengan Yayasan Bahari mengembangkan program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi berkelanjutan di pesisir kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka. (Istimewa)

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengembangkan program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi berkelanjutan di pesisir kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka.

Program ini dijalankan oleh organisasi non profit Yayasan Bahari dengan menggunakan anggaran Community Social Responsibility (CSR) PT Antam UBPN Sultra. Di mulai sejak bulan Aprl 2017 hingga tahun 2020, program ini menyasar desa Tambea, Hakatutobu dan kelurahan Dawi-dawi.

Eksternal Relation Manager PT Antam UBPN Sultra Pamiluddin Abdullah menjelaskan, program ini merupakan salah satu wujud kepedulian Antam terhadap pengembangan ekonomi masyarakat di wilayah ring satu areal operasi perusahaan.

Menurutnya, program ini bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir laut di kecamtan Pomalaa dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) nelayan serta di kecamatan Pomalaa agar lebih bijak dalam mengelola sumber daya hayati utamanya, terkait perlindungan ekosistem pantai dan laut sehingga merangsang mereka untuk berbuat dalam menjaga keberlangsungan pengelolaan potensi perikanan di wilayahnya secara sadar dan bertangungjawab.

“Ini merupakan salahsatu wujud kepedulian Antam terhadap perlindungan wilayah pesisir laut di kecamtan Pomalaa sekaligus memikirkan nasib nelayannya,” kata Pamiluddin Abdullah kepada ZONASULTRA.COM, Jum’at (10/11/2017).

Sementara itu, CSR Manager PT Antam UBPN Sultra Muhammad Rusdan menilai, kabupaten Kolaka, khususnya kecamatan Pomalaa memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup besar. Namun sampai saat ini, kondisi masyarakat nelayan yang bermukim di wilayah pesisir masih tergolong miskin.

Hasil pemetaan sosial (social mapping) yang dilakukan oleh Pemerhati Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) kecamatan Pomalaa di daerah itu juga menemukan persoalan yang hampir sama dengan kondisi masyarakat nelayan daerah lainnya.

Di sektor ekonomi misalnya, kurangnya penghasilan nelayan tangkap, penganguran dan tidak punya modal usaha. Menurut Rusdan, semua permasalahan tersebut pada prinsipnya bermula dari kondisi ekonomi masyarakat yang masih rendah. Pihaknya menilai, salah satu solusi untuk mengurai masalah itu dengan cara mengembangkan program peningkatan kapasitas masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat pesisir.

Lebih lanjut dijelaskan, tujuannya program ini antara lain, memberdayakan dan meningkatkan kapasistas masyarakat pesisir dengan hasil yang diharapkan berupa adanya peta dasar potensi dan kondisi wilayah pesisir kecamatan pomalaan melalui kegiatan survey ekologi dan sosial ekonomi, pemberdayaan masyarakat secara partisipatif kegiatan pembentukan kelompok dan penguatan kelompok, adanya program kelompok yang disepakati kelompok nelayan, serta kegiatan kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas nelayan tentang praktik praktif pemanfaatan dan pengelolaan SDA laut yang berkelanjutan.

Selain itu, program ini juga betujuan untuk mengembalikan fungsi ekologi wilayah pesisir yang ada disekitar pesisir Pomalaa sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Haail yang diharapkan berupa mengembalikan stok ikan dasar pada beberapa lokasi yang potensial untuk wilayah pemancingan baru (fishing ground) melalui kegiatan pembangunan rumah ikan dan pemasangan bibit karang dengan metode transplantasi karang, output lainnya adalah penyediaan lokas pemancingan ikan pelagic di sekitar kawasan yang dapat dijadikan area penangkapan bersama melalui kegiatan pemasangan rumpon ikan pelagis, dan pengembalian fungsi ekologi hutan mangrove di kawasan pesisir melalui kegiatan penanaman bibit mangrove.

Kemudian, meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat nelayan melalui praktif pengelolaan sumber daya perikanan yang lestari dan berkelanjutan dengan memfasilitasi tersedianya wadah atau badan usaha kelompok sebagai wadah pemasaran produk yang dihasilkan, budidaya pembesaran lobster dengan sistem terkontrol, dan penyediaan sarana dan prasarana peralatan tangkap nelayan yang ramah lingkungan yang diharapkan dapat dikelola secara bergulir.

Terakhir, menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang fungsi dan manfaat ekologi Sumber Daya Alam pesisir yang dimiliki sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Hasil yang diharapkan berupa terdapat proses penyadaran masyarakat terutama bagi anak usia sekolah tentang fungsi ekologi serta praktik praktif pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan, kampanye penyadartahuan masyarakat tentang arti penting SDA yang berkelanjutan.

Program pemberdayaan pesisir ini akan berlangsung selama 3 tahun, Harapannya, program ini mampu menjawab lemahnya tingkat ekonomi nelayan dengan tetap memperhatikan daya dukung sumberdaya yang ada agar dapat dimanfaatkan secara lestari dan berkelanjutan. (*)

 

Penulis: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini