ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama dengan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar talent indetication cabang olahraga dayung di Kabupaten Wakatobi 15 sampai dengan 18 November.
Ketua Harian Pengprov PODSI Sultra, M Idham Hatta mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan talent indetication ini pihaknya mengumpulkan anak usia 13 sampai dengan 17 tahun di Kabupaten Buton untuk kemudian diseleksi apakah layak menjadi atlet dayung atau tidak.
Jumlah anak yang akan mengikuti kegiatan ini ungkapnya, berjumlah 200 orang yang berasal dari SMP dan SMA di Kabupaten Wakatobi. Tingkat usia sekolah seperti ini menjadi sasaran karena dinilai masuk kategoro dalam usia potensial untuk dibina menjadi atlet handal.
“Wakatobi menjadi tempat kami berburu bakat pendayung handal karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kemenpora RI dan Pengurus Besar (PB) PODSI menunjukkan kabupaten wakatobi memiliki masyarakat yang memiliki potensi untuk menjadi atlet dayung handal,”jelasnya, di sekretariat KONI Sultra, Selasa (14/11/2017).
Salah satu hasil penelitian dari kemenpora RI dan PB PODSI tuturnya, struktur tulang masyarakat Wakatobi sangatlah cocok untuk menjadi atlet dayung. Menariknya lagi, struktur tulang masyarakat wakatobi bukan hanya cocok dalam satu nomor saja tetapi diseluruh nomor di cabang olahraga dayung.
Hal inilah lanjut Idham menjadi daya tarik tersendiri buat Kemepora untuk melakukan penjaringan atlet di kabupaten yang terkenal memiliki surga bawah laut tersebut. Untuk itu, sebagai perpanjangan tangan PB PODSI di daerah pihaknya merasa sangat terbantu dengan kegiatan talent indetication.
“Selama ini Wakatobi sudah membuktikan merupakan daerah yang banyak menghasilkan atlet handal. salah satu bukti adalah Marjuki yang saat ini menjadi andalan tim dayung Indonesia. Harapan kami tentunya dalam talent indetication ini akan banyak atlet potensial yang terjaring,”tuturnya. (B)
Reporter : M Rasman Saputra
Editor Tahir Ose