ZONASULTRA.COM, BANGKOK – Ada sesi menarik saat press conference Wonderful Indonesia Festival di Westin Hotel, Bangkok, Thailand, Rabu (15/11).
KBRI di Bangkok dan Kemenpar terlihat kompak. Keduanya solid memasarkan lima destinasi yang sesuai dengan market masyarakat dan ekspatriat di Bangkok, Thailand.
“Ada Medan, Jakarta – Banten – Bandung, Jogjakarta – Solo – Semarang, dan Surabaya – Malang dan Bali – Lombok yang kita tawarkan untuk market Bangkok di Thailand. Setelah ini semoga akan ada follow up lebih lanjut,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handazyani Mustafa yang didampingi Kepala Sub Bidang Festival Kuliner dan Musik Asia Tenggara Yan Permana, Rabu (15/11).
Lantas kenapa harus solid? Kenapa juga Wonderful Indonesia harus
menyatukan kekuatan dengan KBRI di Bangkok dalam memasarkan destinasi wisata Nusantara? Kenapa juga ini harus diperlihatkan di hadapan media ternama Thailand?
Yang pertama, pasar Thailand sangat besar. Itu artinya, perlu kekuatan besar juga untuk menggarapnya. Alasan berikutnya, di 2016 silam, Bangkok adalah kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia.
Dalam satu tahun, kunjungan wisman ke Negeri Gajah Putih menembus 32,4 juta
orang. “Itu data Survei Mastercard Index of Global Destination Cities. Turisme adalah devisa terbesar kedua Thailand, dengan Bangkok sebagai ujung tombak. Turis dari seluruh dunia, berbondong-bondong datang ke Bangkok untuk kemudian berpindah ke destinasi lain. Jadi kami sangat butuh KBRI untuk menjadi ‘mata’ dan ‘telinga’ Indonesia, di Thailand,” tambahnya.
Di sisi lain, Bangkok juga dikenal dengan nama ‘City of Angels’ atau Kota Bidadari. Kotanya sempat ditahbiskan Mastercard sebagai kota wisata paling populer di dunia. Popularitas Bangkok mengalahkan 132 kota besar lainnya, termasuk London, Paris dan Dubai.
“Bangkok memang sudah merupakan destinasi wisata populer sejak lama,” timpal Wakil Kepala Perwakilan KBRI di Bangkok Toffery Primanda Soetikno.
Tapi, sekarang ceritanya sudah sedikit berbeda. Belakangan, pariwisata Indonesia sudah naik kelas. Sudah sering juara dunia.
Perusahaan media di Inggris, The Telegraph mencatat Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan paling cepat di sektor pariwisata. Pertumbuhan pariwisata Indonesia dinilai empat kali lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global.
Pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68 persen. Jauh meninggalkan industri plesiran di kawasan ASEAN yang hanya tumbuh 7 persen dan di dunia hanya 6 persen. “Jadi silakan berwisata ke Indonesia. KebetulanIndonesia punya banyak destinasi yang disukai market Thailand,” tambahnya.
Paket menariknya? Ada banyak. Dari mulai bundling kawasan, nature, kuliner, belanja, hingga wisata religi, semua ada. “Mau buy one get three, kita punya Jakarta – Banten – Bandung dan Jogjakarta – Solo – Semarang. Buy one get two, ada Bali –Lombok. Semuanya keren-keren. Dan biasanya destinasi-destinasi itu yang paling banyak diburu wisman dan ekspatriat yang ada di Thailand,” sambung Kepala Sub Bidang Festival Kuliner dan Musik Asia Tenggara Yan Permana.
Soal akses, Yan menggaransi bakal sangat mudah. Semua destinasi tadi, menurutnya sudah banyak ditembus sejumlah maskapai. Untuk rute Bangkok-Jakarta saja, ada Garuda Indonesia yang sudah mengawal dengan frekwensi 21 kali per minggu. Itu setara dengan 176.904 seats/year.
Indonesia AirAsia lain lagi. Rute Don Mueang-Jakarta sudah dijelajahi 14 kali per minggu dengan 131.040 seats/tahun. Satu strip di bawahnya, ada rute Don Mueang-Bali yang dijelajahi dengan frekwensi 4 kali per
minggu. Layanannya menghasilkan 37.440 seats/tahun. Yang terakhir, AirAsia juga melayani rute Don Mueang-Medan dengan frekwensi 7 kali per minggu. Rute ini menghasilkan 65.520 seats/tahun.
Dari maskapai Thailand, Thai Airways juga ikut mengawal rute Bangkok-Jakarta dengan frekwensi 10 kali per minggu. Hasilnya? Tercatat 160.680 seats/tahun mampu dihasilkan Thai Airways. Setelahnya, ada Bangkok-Bali 7 kali per minggu. Rute ini menghasilkan 112.476 seats/tahun.
Thai AirAsia ceritanya lain lagi. Rute Don Mueang-Bali 7 kali/minggu sudah menghasilkan 65.520 seats/tahun.
Itu kemudian ditopang Thai Lion Air yang melayani Don Mueang – Jakarta. Dengan frekwensi 7 kali/minggu, rute ini sudah menghasilkan 78.260 seats/tahun. “Satu lainnya Thai Lion Air Don Mueang – Bali 7 kali seminggu. Angkanya 78.260 seats/tahun. Total 906.100 seats per tahun,” ucapnya.
Pengenalan paket-paket menarik tadi langsung direspon Menpar Arief Yahya. Baginya, itulah yang menjadi competitives advantage bagi wisman atau ekspatriat di Thailand. “Ini seperti menjaring di kolam yang penuh ikan. Pariwisata itu borderless, tidak mengenal batas-batas teritorial. People to people relationship. Jadi silakan berwisata ke Indonesia. Kami siap memberikan layanan terbaik untuk tamu dari Thailand,” ungkapnya. (*)