Antam dan YARI Latih Nelayan Pomalaa Membuat Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Antam dan YARI Latih Nelayan Pomalaa Membuat Alat Tangkap Ramah Lingkungan
ANTAM - Sejumlah nelayan di kecamatan Pomalaa mempraktekan penggunaan alat pancing kedo-kedo usai mengikuti kegiatan pengenalan dan pelatihan membuat alat tangkap yang ramah lingkungan di RBM desa Sopura. Pelatihan ini diselenggarakan oleh PT Antam UBPN Sultra yang bekerjasama dengan YARI. (Foto: PT Antam UBPN Sultra for ZONASULTRA.COM)

Antam dan YARI Latih Nelayan Pomalaa Membuat Alat Tangkap Ramah Lingkungan ANTAM – Sejumlah nelayan di kecamatan Pomalaa mempraktekan penggunaan alat pancing kedo-kedo usai mengikuti kegiatan pengenalan dan pelatihan membuat alat tangkap yang ramah lingkungan di RBM desa Sopura. Pelatihan ini diselenggarakan oleh PT Antam UBPN Sultra yang bekerjasama dengan YARI. (Foto: PT Antam UBPN Sultra for ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Yayasan Bahari (YARI) menggelar pengenalan dan pelatihan membuat pancing kedo-kedo, salah satu alat tangkap yang ramah lingkungan bagi nelayan di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka.

Pelatihan itu dilaksanakan di Rumah Belajar Mandiri (RBM) Desa Sopura, kecamatan Pomalaa yang berlangsung sejak hari Sabtu (25/11/2017) hingga Minggu (26/11/2017) dengan dihadiri oleh 50 peserta yang berasal dari perwakilan nelayan desa Hakatutobu, Tambea dan kelurahan Dawi-Dawi.

Vice President (VP) Human Capital and Corporate Social Responsibility (HC & CSR) PT Antam UBPN Sultra Kamsi menjelaskan, pelatihan ini merupakan salah satu wujud kepedulian pihaknya terhadap pengelolaan Sumber Daya Alam pesisir laut yang berkelanjuntan dengan cara meningkatkan kapasitas anggota kelompok nelayan di areal ring satu wilayah operasi perusahaan tambang milik negara itu.

Dikatakannya, kegiatan ini merupakan salah satu realisasi Program Unggulan Community Social Responsibility (CSR) Antam di sektor ekonomi lokal melalui program pemberdayaan masyarakat nelayan pesisir kecamatan Pomalaa.

“Harapannya, kelompok nelayan yang sudah dan akan terbentuk ini (desa Hakatutobu, Tambea dan kelurahan Dawi-dawi) dapat mengikuti proses pendampingan dan pemberdayaan masyarakat nelayan ini,” kata Kamsi melalui press releasenya kepada ZONASULTRA.COM, Selasa (28/11/2017).

Dia juga menyampaikan, pelaksanaan program pemberdayaan nelayan pesisir ini merupakan komitmen Antam terhadap peningkatan ekonomi masyarakat lokal dan juga dapat memperbaiki kondisi pesisir kecamatan Pomalaa melalui program-program inovasi dan partisipatif dari masyarakat nelayan.

Sementara itu, Camat Pomalaa Sairman mengapresiasi program yang digagas Antam yang bekerjasama dengan YARI ini. Kata dia, program ini sangat positif untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat pesisir nelayan Pomalaa.

Menurutnya, program pemberdayaan ekonomi masyarakat ini sangat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat secara berkelanjutan, khususnya masyarakat nelayan.

“Pemerintah berharap dunia usaha termasuk Antam terus berinovasi dalam memberikan dan mengimplementasikan program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta terus ditingkatkan agar masyarakat bisa lebih sejahtera,” kata Sairman.

Di tempat yang sama, CSR Manager Antam UBPN Sultra Muhammad Rusdan menjelaskan, pelatihan yang berlangsung selama dua hari itu menyuguhkan materi tentang pengenalan dan pembuatan alat pancing kedo-kedo, kemudian dilanjutkan dengan praktik penggunaannya oleh peserta pelatihan.

Rusdan mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan kepada para kelompok nelayan tentang salah satu inovasi alat pancing yang ramah lingkungan, terbuat dari bahan bekas, dan terbukti efektif serta berhasil diterapkan di beberapa kelompok nelayan dampingan YARI, karena menghasilkan tangkapan ikan yang lebih baik. (*)

 

Penulis: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini