ZONASULTRA.COM, LOMBOK – Kamis, 30 November 2017 angin yang membawa abu vulkanik Gunung Agung bergerak ke Tenggara dengan kecepatan 10 kts. Antara timur dan selatan. Arah itu, persis menabrak awan di atas Pulau Lombok, NTB. Akibatnya, Bandara Internasional Lombok ditutup pukul 10.30 -24.00 WITA (Notam B9033/17).
Dampaknya? Kadispar NYB Lalu Faozal menjelaskan ada puluhan pesawat tidak bisa landing dan take off di Lombok. “Dari sisi akomodasi, di Lombok 11 hotel cancelled room night – hingga total kamar 2837 RN,” jelas Kadispar Lalu Faozal.
Sementara ini yang sudah mengurus visa hingga 29 November 2017 ada 146 wisatawan. Mereka mendapat kemudahan dan percepatan dalam mengurus visa.
“Ini laporan dari Ditjen Imigrasi yang disampaikan di Rakor PMK,” tambah Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kemenpar RI.
Adapun transportasi sampai 29 November 2017, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Bandara Ngurah Rai dengan bus sudah hampir 2.000 wisatawan.
Rinciannya, ke Surabaya 36 Bus @1.140 orang, ke Jakarta : 7 Bus @280 orang, Mengwi 16 Bus @449 orang, dan Padang Bai 1 Bus @ 35 orang.
(Baca Juga : Bandara Ngurah Rai Ditutup, Menpar Arief Yahya Himbau Hotel dan Penerbangan Beri Diskon Khusus)
Jumlah penerbangan yang cancellation pasca penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) nomor B9033/17 oleh Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI), soal penutupan Bandara itu cukup besar, 72 penerbangan dari dan menuju Lombok batal terbang.!”
“Rapat dengan stakeholder penerbangan didukung data dari Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) memutuskan untuk menutup Bandara Internasional Lombok Praya karena area ruang udaranya masih tertutup debu vulkanik. Sebaran debu vulkanik terpantau mengarah ke arah tenggara menyebar dengan kecepatan 10 knots pada ketinggian dari permukaan sampai dengan flight level 21.000 feet,” ungkap Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono.
Wisnu menyampaikan, penutupan bandara ini berdampak pada pembatalan penerbangan baik penerbangan internasional maupun domestik. “Data yang kami terima ada sebanyak 72 penerbangan dari 6 jalur penerbangan domestik dan 2 jalur penerbangan internasional dari dan menuju Lombok yang terkena dampak dari pentupan bandara ini,” papar Wisnu.
(Baca Juga : Melihat Destinasi Favorit Selebritas Luar Negeri: Aktor Bollywood Terpikat Raja Ampat, Bintang Amerika Sebut Gili Meno Surga)
Adapun pembatalan penerbangan terdiri dari 34 keberangkatan dan 37 kedatangan dengan rincian sebagai berikut, Garuda Indonesia (11 keberangkatan dan 11 kedatangan), Lion Air ( 10 keberangkatan dan 12 kedatangan), Batik Air (4 keberangkatan dan 4 kedatangan), Citilink (3 keberangkatan dan 3 kedatangan), Wings Air (4 keberangkatan dan 5 penerbangan), dan Air Asia ( 2 keberangkatan dan 2 kedatangan).
Selain itu, ada dua penerbangan menuju Lombok harus kembali ke bandara asal mengalami Return to Base (RTB) ke Jakarta, yaitu Lion 656 dan Batik Air 6506. “Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai standard operation procedure (SOP) yang berlaku dan menghindari area terdampak debu vulkanik sesuai dengan contingency plan yang telah kami susun,” ujar Wisnu. (*)