ZONASULTRA.COM, TERNATE – Festival Kora-kora menjadi momentum bagi Ternate merilis branding pariwisata baru Enjoy Ternate 2017. Melalui branding ini, Ternate menyiapkan menu spesial berupa paket-paket wisata nomor satu.
Enjoy Ternate meluncur di alun-alun Kota Ternate, Sabtu, (2/12) bertepatan dengan opening caremony Festival Kora-kora. Puteri Pariwisata Indonesia, Astari Indah Vernideani ikut meluncurkan Enjoy Ternate 2017.
Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman menyebut, pariwisata menjadi tulang punggung perekenomian baru bagi Ternate.
“Kami tidak memiliki sumber daya alam maupun gas bumi untuk menghidupi, tapi kami kami punya sumber daya pariwisata melimpah untuk menopang perekonomian masyarakat kami,” kata Burhan dalam sambutannya.
“Karena itu, kami merilis Enjoy Ternate untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk membantu perekonomian warga sekaligus mencapai target pemerintah untuk mendatangkan 20 juta turis,” sambung Burhan.
Terletak di jalur perdagangan dan jasa Indonesia Timur, Ternate memiliki segudang destinasi alam dan sejarah memikat. Termasuk dalam perdagangan rempah-rempah dunia, Ternate memiliki sejumlah benteng-benteng peninggalan Portugis dan Belanda.
Benteng Oranje memikat mata karena memiliki warna mencolok. Benteng peninggalan Belanda ini berdiri pada 26 Mei 1607 didirikan Cornelis Matclief de Jonge. Fort Oranje datang dari Francois Wiltlentt 1609.
Lokasi benteng berada di pusat Kota Ternate, tepatnya di Jalan Hasan Boesoeri, Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah. Empat abad lalu, Benteng Oranje salah satu titik tersibuk di Pulau Ternate karena menjadi markas besar VOC di Hindia Belanda. Sampai tahun 1619, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen memindahkan markas ke Batavia.
(Baca Juga : Ternate Dongkrak Potensi Wisata Bahari dengan Festival Kora-kora)
Kemudian terdapat Benteng Tolukko. Benteng tersebut memiliki panorama indah, karena menghadap ke arah Pulau Tidore dengan latar belakang Gunung Gamalama. Pada tahun 1540, Panglima Portugis Francisco Serao membangun Benteng.
Benteng ini digunakan sebagai pertahanan Portugis dalam menguasai rempah-rempah serta mendominasi di antara bangsa Eropa lain. Pada 1610, benteng diambil alih oleh Belanda, kemudian direnovasi oleh Pieter Both.
Kaya dengan khazanah ilmu sejarah, Ternate memiliki keindahan alam mempesona. Terletak di wilayah segitiga karang dunia (coral triangle) dengan keanekaragaman hayati tinggi. Meskipun termasuk pulau kecil, Ternate masuk dalam gugusan gunung berapi aktif (ring of fire) di mana Gunung Gamalama menjadi landmark kota Seribu Benteng ini.
Selain Gunung Gamalama, Ternate memiliki dua pulau eksotik, bahkan masuk dalam jajaran elite destinasi wisata di nusantara.
Pemerintah melalui Bank Indonesia sempat mengabadikan dua pulau di Ternate Pulau Maitara dan Pulau Tidore sebagai lukisan di mata uang pecahan Rp 1000.
Enjoy Ternate juga menawarkan snorkeling dan diving di sejumlah spot keren dan dekat dengan pusat Kota. Pada kedalaman 2- 5 meter, wisatawan sudah bisa melihat aneka terumbu karang, semakin ke tengah semakin indah. Pemda setempat bahkan membuatkan terumbu karang buatan dari bangkai bus.
Enjoy Ternate lain, wisatawan diajak ke Pantai Sulamadaha. Pantai ini menjadi habitat penyu sekaligus soft coral beraneka warna. Dari Kota Ternate ke Pantai Sulamadaha sekitar satu jam dengan mobil. Semakin ke tengah pesona bawah laut semakin menawan.
Pilihan lain, ke perairan dekat Taman Nukila. Di lokasi tersebut, shipwreck (bangkai kapal) di kedalaman 4-5 meter atau ke perairan Pantai Falajawa, Pulau Hiri, Tanjung Rum, dan perairan Kalamata yang punya reef (tebing) seperti di Bunaken.
Bagi pehobi alam pegunungan, wisatawan bisa menikmati Enjoy Ternate dari atap dengan mendaki Gunung Gamalama. Gunung jenis stratovolkano (mengerucut) berketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini termasuk gunung aktif.
Mengunjungi Gunung Gamalama, wisatawan bisa menikmati objek Batu Angus di kaki Gamalama dan pemandangan perkebunan cengkeh di lereng gunung.
Di puncak Gunung Gamalama, beberapa objek keramat siap menyambut wisatawan. Mata Air Abdas, yakni mata air dalam lekukan batu seluas loyang besar. Air diyakini masyarakat setempat ampuh mengobati bermacam penyakit.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya selama ini gencar mengajak pemerintah daerah dan pelaku usaha di bidang pariwisata untuk serius menggarap brand.
Bagi Arief Yahya, branding adalah hal penting dalam mengenalkan destinasi wisata ataupun industri penunjangnya. “Apabila branding itu direalisasikan, maka menjadi sebuah reputasi bagi daerah,” ujar Arief.
Dia berhatap agar sosialisasi branding Enjoy Ternate memberikan manfaat bagi citra pariwisata di Maluku Utara. Kemenpar berjanji bakal mendorong Enjoy Ternate.
“Atraksi kelas dunia, sebagian besar wilayah Maluku Utara terdiri dari laut, sungguh mempesona, tinggal tingkatkan aksesibilitas, amenitas, seat capacity, hospitality, dan branding dalam pariwisata. Kami bantu promosi dan viral-kan agar Enjoy Ternate semakin mendunia,” papar mantan Dirut PT Telkom ini. (*)