ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Suhu politik menjelang perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2018 mendatang sudah mulai memanas.
Sejumlah nama mulai bermunculan yang ditandai dengan merebaknya spanduk dari berbagai ukuran yang dipajang di sudut-sudut Kota Unaaha, ibu kota Kabupaten Konawe, bahkan hingga ke pelosok-pelosok daerah lumbung padi itu. Jadi, tidak heran jika Konawe terkesan semrawut akibat perang spanduk bakal calon (balon) bupati yang tidak beraturan itu.
Relawan-relawan atas nama kandidat yang melakukan pergerakan pengumpulan massa di tingkat basis juga sudah terlihat jelas. Beberapa kandidat semakin berani menyatakan kesiapannya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Konawe.
Prediksi kandidat yang akan bertarung pada Pilkada Konawe nanti ada Kery Saiful Konggoasa (KSK), Bupati Konawe saat ini. Sang petahana telah meminang Gusli Topan Sabara (GTS), Ketua DPRD Konawe untuk mendampinginya di pilkada serentak 2018. Pasangan berakronim KSK-GTS ini telah mengantongi rekomendasi PAN dan Nasdem.
“Saya memilih GTS mendampingi saya karena GTS adalah kader yang paling tepat dalam hal ini. Dia juga memenuhi syarat untuk dijadikan pendamping. Dia juga merupakan kader terbaik dari Partai Amanat Nasional (PAN). Makanya, saya pilih dia mendampingi saya,” jelas Kery pada zonasultra.id beberapa waktu lalu.
Balon bupati lain, ada nama Muliati Saiman, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Nama Muliati Saiman sempat tenggelam karena belum menemukan partai politik yang akan mengusungnya. Namun, sebulan belakangan ini Muliati menyatakan siap bertarung di Pilkada Konawe melalui jalur perseorangan atau independen. Dia menggaet Mansyur sebagai pasangannya.
Tim Pemenangan Muliati-Mansur, Puter Rasyid mengatakan, Muliati-Mansur sudah siap bertarung secara independen dengan membawa 21 ribu lampiran KTP elektronik (KTP-el). Menurutnya, jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk melakukan pendaftaran calon perseorangan.
“Syarat untuk mendaftarkan calon perseorangan itu minimal harus mendapat dukungan 16.677 warga. Namun, dukungan perseorangan yang berhasil dikumpulkan melebihi dari persyaratan yang ditetapkan. Kami membawa 21 ribu fotokopi KTP yang berhasil dikumpulkan dari 23 kecamatan, sebagian besar dukungannya berada di Kecamatan Konawe, Wawotobi, Wonggeduku dan Tongauna. Dan berkas dukungan ini telah kami serahkan kepada komisioner KPUD yang disaksikan juga oleh komisioner panwaslu,” terang Puter.
Calon lain ada Anggota DPRD Sultra H. Litanto yang berpasangan dengan Murni Tombili, Anggota DPRD Konawe. Sesama kader Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP) itu siap bertarung memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati di Pilkada Konawe.
Pasangan berakronim Berlian Murni ini mengklaim sudah mengantongi SK dari PDIP, Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Litanto, Murni Tombili merupakan pasangan ideal karena sosoknya sebagai perempuan yang bisa memperjuangkan hak-hak perempuan di Konawe. Apalagi, selama ini di Konawe belum ada pimpinan daerah dari kalangan perempuan. Sosok Murni yang merupakan tokoh penting di wilayah Sampara Raya yang mencakup beberapa kecamatan juga dianggap sebagai salah satu strategi memperkuat kantong-kantong suara dalam pilkada nanti.
“Untuk menjadi pemimpin saya harus mencari sosok yang mempunyai keharmonisan dalam membangun suatu daerah, dan hal itu ada pada diri Murni Tombili. Saya mengambil keputusan berpasangan dengan Murni dengan alasan keterwakilan gender. Ini adalah pilihan tepat karena saya tahu betul Murni merupakan pejuang wanita yang mempunyai aspirasi merakyat. Dan ini terbukti dengan dirinya menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPRD Konawe. Kami akan menjadi pasangan harmonis yang siap memenuhi harapan rakyat di Konawe,” beber Litanto.
Petarung lainnya ada nama Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Sultra, Irawan Laliasa. Mantan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Konawe Selatan itu bakal berpasangan dengan Adi Jaya Putra (AJP). Irawan-AJP telah diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golongan Karya (Golkar).
Salah satu tim pemenangan Irawan-AJP, Risjon optimis Irawan akan menjadi petarung yang tepat dalam memperebutkan kursi 01 Konawe.
“Sosok Irawan merupakan balon yang mumpuni dan tidak diragukan lagi untuk memimpin Konawe 5 tahun ke depan. Dilihat dari sisi pengalaman di pemerintahan, Irawan pernah
menjabat mulai dari kepala desa, camat, hingga Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, bahkan ia juga pernah menjadi Plt Bupati Konsel,” jelasnya.
Mengenai dukungan PKS untuk pasangan Irawan-AJP, Ketua Bappilu PKS Konawe Eko Sudarsono mengatakan, pasangan berakronim Berhijrah ini yakin akan mampu memimpin Konawe 5 tahun ke depan. Untuk itu DPD PKS siap bekerja sama dengan partai koalisi, yaitu Partai Golkar untuk memenangkan paslon Irawan-AJP.
Calon terakhir adalah H. Syamsul Ibrahim. Anggota DPRD Sultra itu bukanlah sosok asing lagi di masyarakat Konawe. Syamsul pernah menjadi calon bupati Konawe periode 2013-2018 lalu. Saat itu, Syamsul berpasangan dengan Litanto, namun pasangan Syamsul-Litanto (Sultan) kalah dari pasangan Kery-Parinringi.
“Insyaallah saya maju di Pilbup Konawe periode 2018-2023. Saat ini, saya sudah melakukan konsolidasi dan sosialisasi di seluruh penjuru Kabupaten Konawe. Selain saya bersosialisasi dan mengkonsolidasi dukungan masyarakat, tentunya konsolidasi dengan partai politik juga sementara dilakukan. Insyaallah jika dikehendaki, saya bakal tampil mencalonkan diri,” kata Syamsul Ibrahim.
Siapa yang bakal menjadi pendamping Syamsul Ibrahim telah ditentukan. Adalah Anggota DPRD Konawe H. Alaudin. Namun, hal ini menarik untuk dicermati. Pasalnya H. Alaudin sebelumnya digadang-gadang akan berpasangan dengan Amarullah, namun konstalasi tiba-tiba berubah saat itu. H. Alaudin justru berpasangan dengan Wahyu Ade Pratama. Ini dikuatkan setelah baliho-baliho Wahyu-Alaudin terpajang di beberapa ruas jalan di Konawe.
Namun pada akhirnya H. Alaudin melabuhkan pilihannya pada Syamsul Ibrahim. Baliho-baliho Syamsul-H. Alaudin dengan tagline Bersahaja sudah mulai muncul. Kepastian untuk tampil di pilkada masih menunggu rekomendasi dari Partai Gerindra dan Partai Bulan Bintang (PBB).
“Kita masih sementara fokus di partai masing-masing. Saya lagi fokus untuk berurusan dengan DPW PBB, sementara H. Syamsul Ibrahim intens berkomunikasi dengan Partai Gerindra. Kalau pak Syamsul dapat rekomemdasi Gerindra dan saya dapat rekomendasi PBB, insyaallah kami maju sebagai kontestan di Pilkada Konawe,” terang Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PBB Konawe itu. (A)
Penulis : Dedi Finafiskar
Editor : Jumriati