Di Rakornas IV Pariwisata, Menhub Beberkan Jurus Mendukung Target Wisman Kemenpar

Di Rakornas IV Pariwisata, Menhub Beberkan Jurus Mendukung Target Wisman Kemenpar
WONDERFUL INDONESIA - Sambutan dari Menteri Perhubungan RI, Bapak Budi Karya Sumadi pada acara Rakornas Pariwisata IV “Visit Wonderful Indonesia 2018” yang diselenggarakan di Kota Kasablanka, Jakarta (12/12). (Foto : Kemenpar)
Di Rakornas IV Pariwisata, Menhub Beberkan Jurus Mendukung Target Wisman Kemenpar
WONDERFUL INDONESIA – Sambutan dari Menteri Perhubungan RI, Bapak Budi Karya Sumadi pada acara Rakornas Pariwisata IV “Visit Wonderful Indonesia 2018” yang diselenggarakan di Kota Kasablanka, Jakarta (12/12). (Foto : Kemenpar)

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan makin merapatkan barisan mendukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Bidikan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) di 2018, semuanya didukung dengan gaya yang keren. Perizinan disederhanakan. Layanan antar destinasi disediakan. Peran swasta ditingkatkan. Bahkan kerjasama bilateral ASEAN open sky ikut dibuat.

Tidak tanggung-tanggung, pengawalnya Menhub langsung. Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai Bali bahkan bakal dijadikan hub internasional.

“Seperti dikatakan Pak Arief Yahya, pariwisata adalah salah satu leading sector yang harus kita jaga karena dengan modal sedikit, tapi dapatnya banyak. Satu hal yang kita pahami bahwasanya ada satu target kita mencapai pariwisata dengan kunjungan 17 juta orang pada 2018 dan 20 juta orang pada 2019 mendatang,” ujar Menhub Budi Karya di acara Rakornas IV Pariwisata di The Hall, Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (12/12).

Dan dia tak main-main. Dengan raut muka serius, Menhub mengatakan akan all out membuat Soekarno Hatta dan Ngurah Rai menjadi hub internasional. Tempat lalu lalangnya orang dari berbagai penjuru dunia.

“Soekarno Hatta dan Bali harus menjadi hub transportasi. Soekarno Hatta sekarang hanya berhubungan atau punya konektivitas 42 persen, sementara Malaysia dan Singapura itu lebih dari 100. Seperti selalu ditekankan Pak Arief Yahya, kita harus tingkatkan,” ungkap Menhub.

Lantas bagaimana dengan connecting dengan “10 Bali Baru?” Frame pembangunannya diarahkan ke perjalanan pendek. Waktu yang tidak terlalu banyak makan waktu.

“Di Danau Toba kita buat Bandara Silangit. Pertumbuhannya ternyata hingga 800 persen. Ini sangat diapresiasi Singapura dan negara tetangga,” terangnya.

Mandalika dan Bali juga sama. Semua diperhatikan. Slot yang kecil dikurangi diganti penerbangan besar. Jakarta dan Bali akan memanage satu destinasi internasional, sementara domestik tidak perlu transit Jakarta.

“Weekend bisa operasi 24 jam. Artinya pesawat yang hanya fokus di bandara tertentu jadi bisa lebih lebar. Saat ini ada 19 bandara internasional aktif, buat hub dan sub hub. Ke satu tampat harus melalui pool-pool tertentu. Kita ingin pelosok-pelosok kita dicapai internasional,” tuturnya.

(Baca Juga : Industri Pariwisata Respon Positif ViWI 2018)

Selain itu, Kemenhub juga akan meningkatkan penerbangan Low Cost Carrier (LCC) ke berbagai bandara di Indonesia untuk menggenjot kunjungan.

“Marilah garap LCC dengan sangat intensif karena pasarnya luas. Manado bisa tumbuh karena pasar China yang besar LCC dengan charter. Kita akan usulkan juga India ke Medan. Itu akan massif sekali. Kita akan perhitungkan detail berapa nilainya,” ungkap Menhub Budi Karya.

Menhub optimis apa yang menjadi cita-cita bersama ini akan bisa diwujudkan dengan Indonesia Incorporated. Menurutnya destinasi yang dimiliki negara tetangga tidak lebih baik.

“Saya keliling seluruh Indonesia menyaksikan betapa hebatnya potensi yang kita miliki. Tapi memang kita harus kerja keras. Kerja yang konkret dengan satu cara yang konkret,” pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, semangat bersama memang sudah menjadi hal yang harus dilakukan. Sebagai rapat pamungkas di tahun ini, Kemenpar akan menyempurnakan semangat Indonesia Incorporated itu dalam tema “Visit Wonderful Indonesia (VIWI) 2018”.

“Kita akan menyempurnakan berbagai ide maupun strategi-strategi jitu guna mendatangkan target 17 juta kunjungan wisman di tahun 2018. Strateginya harus solid, speed dan smart. Semua dibangun dengan kekuatan bersama,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini