ANTAM – VP HC&CSR PT Antam UBPN Sultra, Kamsi didampingi bupati Kolaka Ahmad Safei secara simbolis menyerahkan bantuan mesin kapal bagi nelayan yang ada di kecamatan Pomalaa. Bantuan itu diserahkan di kantor kecamatan Pomalaa, Jum’at (29/12/2017) sore. (Abdul Saban/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan bantuan mesin kapal jolor kepada dan katinting kepada lima kelompok nelayan yang ada di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka.
Bantuan itu diserahkan langsung oleh Bupati Kolaka, Ahmad Safei dan Vice President (VP) Human Capital and Corporate Social Responsibility (HC&CSR) PT Antam UBPN Sultra, Kamsi di kantor kecamatan Pomalaa, Jum’at (29/12/2017).
Dalam sambutannya di acara itu, Kamsi mengatakan, anggaran bantuan itu berasal dari dana Community Social Responsibility (CSR) PT Antam UBPN Sultra tahun 2017 melalui program Bina Lingkungan.
Pemberian bantuan itu didasari atas inisiatif Antam dengan memandang kekayaan potensi sumberdaya hayati di kecamatan Pomalaa yang mesti dikelola dengan cara berkelanjutan, untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan mereka.
Kata Kamsi, sebagai daerah pesisir, penduduk Pomalaa didominasi nelayan. Sehingga, pihaknya memandang perlu mencetuskan program pengelolaan pesisir dan laut yang baik.
Bantuan mesin untuk nelayan ini merupakan dukungan Antam terhadap salah satu program unggulan CSR yakni, pembedayaan masyarakat pesisir berbasis ekonomi berkelanjutan di kecamatan Pomalaa. Program ini dikerjasamakan dengan Yayasan Bahari (Yari), salah satu organsisasi non profit yang konsen pada isu-isu peningkatan ekonomi masyarakat pesisir melalui program pemberdayaan dan pengelolaan sumberdaya hayati secara bekelanjutan.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei secara simbolis menyerahkan bantuan mesin kapal bagi nelayan yang ada di kecamatan Pomalaa.
Tujuan program ini adalah memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat pesisir, mengembalikan fungsi ekologi wilayah pesisir di sekitar kecamatan Pomalaa agar dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan, meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan melalui praktek-praktek pengelolaan sunberdaya perikanan yang lestari dan berkelanjutan serta menambah pengetahun dan kesadaran masyarakat (anak usia sekolah) tentang fungsi dan manfaat ekologi pesisir di sekitarnya agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Antam senantiasa mendukung program pemerintah daerah. Ini adalah salah satu program unggulan PT Antam yang harus berkelanjutan. Kami juga berkomitmen untuk terus membantu masyarakat, utamanya yang berada di ring satu. Semoga bantuan ini dapat memacu semangat masyarakat untuk dapat menciptakan peluang-peluang sumber mata pencaharian nelayan,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kolaka Ahmad Safei mengakui, bantuan ini sejalan dengan salah satu dari sembilan program Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka, yakni perbaikan struktur ekonomi rakyat melalui pemenuhan kebutuhan nelayan berupa alat tangkap.
Safei juga berharap, bantuan ini dapat meningkatkan motivasi masyarakat dalam mencari sumber penghasilan agar mereka mampu hidup mandiri. Bukan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah ataupun pihak lainnya.
Dia menilai, saat ini masyarakat di Kolaka secara umum tengah berada pada zona “nyaman’ karena banyaknya bantuan yang mereka terima. Inilah yang menyebabkan masyarakat merasa malas untuk berusaha meningkatkan pendapatannya secara mandiri.
“Data BPS mencatat, tingkat kemiskinan saat ini masih sangat tinggi. Padahal, sudah sangat banyak bantuan perintah yang dikucurkan kepada masyarakat. Ini karena mental masyarakat yang belum bisa mandiri,” kata Safei dalam sambutannya di acara itu.
Dia juga mengakui, membangun mental masyarakat untuk hidup mandiri bukan hal yang mudah. Inilah yang menjadi tantangan terbesarnya saat ini dalam upayanya membangun masyarakat di Kolaka.
“Masyarakat enggan keluar dari zona nyaman, karena sudah banyak mendapatkan bantuan. Dan bantuan itu didapatkan dengan mudah. Hal inilah yang menjadikan taraf hidup mereka tidak bisa berkembang,” imbuhnya.
Sementara itu, CSR Manager PT Antam UBPN Sultra Muhammad Rusdan menyebutkan, 45 unit mesin bantuan itu terdiri dari 12 unit mesin katingting merek Honda type 6,5 PK untuk nelayan desa Hakatutobu, 11 unit mesin katinting dengan merek yang sama serta i unit mesin TS 16 PK kepada kelompok nelayan desa Tambea serta 19 unit mesin TS 24 PK dan 2 unit mesin katinting untuk kelompok nelayan kelurahan Dawi-dawi.
Rusdan menjelaskan, bantuan ini sejalan dengan visi dan misi serta nilai-nalai PIONER PT Antam yakni harmoni, dimana perusahaan itu dituntut untuk membina hubungan yang harmonis dengan para pihak serta masyarakat. (*)
Penulis : Abdul Saban