ZONASULTRA.COM, KENDARI – Fenomena Supermoon yang terjadi diawal tahun 2018 menyebabkan peningkatan permukaan air laut dan patut untuk diwaspadai.
Prakirawan Cuaca Badan Metereologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) Adi Istiyono mengatakan peningkatan air laut ini dikenal dengan dengan ROB atau genangan air laut di daratan.
Peristiwa ini diprediksi akan terjadi pada tanggal 1 hingga 4 Januari tahun 2018 mendtatang.
“Ketinggian gelombang 1-2 meter,” ungkap Adi Istiyono, Senin (1/1/2018).
Ada 11 lokasi yang diperingati Stasiun BMKG dengan adanya Fenomena Supermoon yakni Kota Kendari, Baubau, Raha, Asera (Konut), Sikeli (Bombana), Donggala (Bombana), Langara (Konkep), Torobulu (Konsel), Kepulauan Wakatobi, Wa Ode Buri (Butur) dan Kolaka.
Oleh karena itu, BMKG menghimbau masyarakat pesisir untuk tetap waspada terhadap gelombang atau pasang air laut maksimum.
“Masyarakat juga harus memperhatikan update dari BMKG,” ujarnya.
Supermoon atau lebih dikenali dengan nama saitifiknya iaitu Lunar Perigee adalah satu fenomena bulan penuh yang kelihatan lebih besar dan terang.
Bulan akan dilihat 14 peratus lebih besar dan 30 peratus lebih cerah daripada hari biasa. Istilah supermoon pertama kali dikemukankan oleh ahli astronomi, Richard Nolle pada tahun 1979. Fenomena ini hanya berlaku sekali dalam setahun. (B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose