ZONASULTRA.COM, KENDARI – Partai Golkar mulai mempertimbangkan opsi untuk tak mendukung Ali Mazi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) 2018. Salah satu opsi yang bisa dipilih Golkar adalah mendukung pasangan Asrun-Hugua.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sultra, Muhammad Basri mengatakan meskipun sebelumnya Golkar sempat mengarahkan dukungan pada Ali Mazi namun itu bukanlah jaminan. Dipastikan peluang Ali Mazi di Golkar saat ini masih fifty-fifty (50:50), yang artinya belum 100 persen akan diberikan SK.
Pasca Musyawarah Nasional (Munas) Desember 2017 lalu, banyak hal-hal yang dibicarakan termasuk soal dukungan di Pilgub Sultra. Kata Basri, dengan kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, segala hal yang tak terduga bisa saja terjadi.
“Mereka (Asrun-Hugua) sangat mendekat. Mereka juga punya cara untuk bangun komunikasi, karena kita memang saling kenal di provinsi. Beliau (Asrun) bagus, dari dulu bangun komunikasi hanya yah kita belum tahu bagaimana finalnya,” ucap Basri di Jakarta melalui telepon selulernya, Jumat (5/1/2018).
(Baca Juga : Nasdem Tuntas Buat Aman, Golkar Buka Peluang Alihkan Dukungan)
Lanjut dia, gerakan berbeda ditunjukkan oleh Ali Mazi yang hanya membangun komunikasi dengan DPP Golkar namun mengesampingkan DPD Golkar provinsi dan kabupaten/kota. Begitu pula, pasangan Rusda Mahmud-Sjafei Kahar dianggap tidak begitu lancar berkomunikasi dengan Golkar.
Keluarnya formulir SK B.1-KWK (jalur partai) dijadwalkan hari ini dan paling lambat 7 Januari 2018. Alasan lamanya formulir itu diteken karena penentuan dukungan yang dibahas kembali di DPP dan Ketua Umum Airlangga baru saja pulang dari luar negeri Kamis (4/1/2018) malam.
Berbeda dengan dukungan Golkar di 3 daerah (Konawe, Kolaka dan Baubau) yang sudah final 100 persen dan tak berubah lagi. Khusus kepastian dukungan Pilgub Sultra saat ini Basri bersama Ketua Golkar Sultra Ridwan Bae masih menunggu di Jakarta. (A)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Jumriati