ZONASULTRA.COM, WANGGUDU– Meski belum ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa perselisihan hasil pemilihan (PHP), namun calon bupati terpilih Konawe Utara (Konut), Ruksamin telah melakukan sejumlah langkah-langkah untuk kemajuan daerah yang akan dipimpinnya kelak.
Salah satu usaha yang dilakukannya adalah dengan melobi PT. Aneka Tambang (Antam) Tbk di Jakarta untuk mendirikan pabrik nikel di daerah itu. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMBN) pun menyambut baik dan berkeinginan untuk membangun pabrik nikel tersebut.
Kepada awak zonasultra.id melalui sambungan telepon selularnya, Jum’at (22/1/2016), Ruksamin mengatakan pihaknya akan mendukung dan membantu sepenuhnya berbagai persyaratan baik administrasi maupun daya dukung lahan yang dibutuhkan perusahaan plat merah tersebut sebagai syarat mendirikan pabrik.
Ruksamin optimis PT. Antam akan mendirikan pabrik di daerahnya. Hal itu tidak terlepas dari dukungan sejumlah perwakilan tokoh masyarakat dari kecamatan Molawe dan Lasolo, tempat dimana perusahaan itu memiliki konsesi.
“Beberapa tokoh masyarakat yang dipimpin Pak Sudiro yang juga pimpinan DPRD Konawe Utara, sudah menemui para pimpinan PT. Antam di Jakarta. Dan ini mendapat respon positif untuk mendirikan pabrik,” kata Ruksamin.
Terpisah, Sudiro membenarkan pernyataan Ruksamin tersebut. Menurutnya, ajakan Ruksamin bersama Raup perlu didukung semua pihak demi kemajuan daerah. Hal ini tentu saja tidak hanya mendatangkan keuntungan bagi daerah tapi juga bagi masyarakat, terutama penyerapan tenaga kerja nanti.
Sudiro menjelaskan, salah satu yang menjadi pertimbangan menurunnya minat para investor tambang, termasuk PT. Antam tak segera berinvestasi membangun pabrik adalah anjloknya harga nikel saat ini.
Politisi asal PAN itu mengungkapkan jika keinginan PT.Antam untuk membangun sebuah pabrik industri di Konut telah lama diinginkan. Namun, Pemda Konut selama ini tidak pernah mendukung langkah-langkah tersebut. Salah satunya dengan tidak memberikan izin usaha pertambangan (IUP).
“Kami baru-baru ini berbicara dengan pihak PT Antam, dan kita belum tau kapan akan dimulai. Tapi intinya perusahaan punya keinginan untuk membangun pabrik, hanya pemerintah daerah tidak pernah mendukung keinginan tersebut. Jadi saya sebagai wakil rakyat sangat mendukung rencana pembangunan pabrik itu,” katanya.
Terkait lokasi pembangunan pabrik, ia belum mengetahui secara pasti. Namun dua wilayah yakni Kecamatan Molawe dan Kecamatan Lasolo sangat memungkin.
Sebagai wakil rakyat, ia meminta seluruh pihak agar rencana pembangunan industri pabrik tersebut untuk tidak dipolitisasi.
Lebih lanjut dikatakan, hadirnya sejumlah tokoh masyarakat yang menemui para petinggi PT. Antam adalah untuk memberikan jaminan dukungan dari masyarakat.
“Jadi kami membawah sejumlah perwakilan tokoh masyara Kecamatan Lasolo dan Molawe agar PT. Antam tidak berpikiran bahwa hanya mendapat dukungan Pemda saja, tapi masyarakat tidak. Kita selama ini mendukung, hanya karena kita tidak punya kuku untuk mendorong Antam berbuat lebih efektif,” ucapnya.
Penulis : Murtaidin
editor : Rustam