ZONASULTRA.COM, WANGGGUDU – Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), turun langsung mengatasi anjloknya harga jagung hibrida dari harga kisaran Rp 4.500 turun menjadi Rp 2.500.
Pemda Konut akan mengandeng PT Japfa Confeed Makassar (JCM) yang bergerak di bidang jual beli hasil bumi ini. Perusahaan siap membeli hasil panen jagung petani di wilayah itu dengan harga Rp 3.150 per kilo. Tak hanya itu, gudang penampungan juga telah disiapkan.
Kesepakatan itu berdasarkan hasil pertemuan koordinasi Bupati Konut bersama Wakil Bupati Konut, Ruksamin-Raup dengan maneger PT JCM, Ivan Ramon selaku mitra bisnis di Kota Kendari beberapa waktu lalu.
Bupati Konut, Ruksamin mengatakan, ketetapan tarif pembelian Rp 3.150 itu berdasarkan hasil kesepakatan dalam penandatangan nota kesepahaman antara pemda dengan PT JCM di bidang jual beli jagung.
Diungkapkan, nilai pembelian tersebut akan naik melebihi standar mutu jika hasil panen jagung petani mempunyai kadar kwalitas baik.
“PT JCM akan beli sesuai MoU yaitu Rp 3.150, tapi kalau kwalitas bagus maka harga akan menyesuaikan,” kata Ruksamin saat di konfirmasi, Rabu (17/1/2018).
“Insya Allah minggu depan PT JCM sudah eksen masuk beli hasil panen jagung petani kita,” tambahnya.
Dirinya berharap upaya yang dilakukan secara bertahap dapat menjadi solusi perbaikan ekonomi masyarakat petani jagung, dan mengatasi keluhan masyarakat yang tengah di landa krisis harga jagung saat ini.
Pihaknya pun juga terus melakukan koordinasi ke pihak Bulog untuk segera mengambil langkah solusi tentang pembelian bahan pakan ternak itu.
Untuk di ketahui, penghujung akhir 2017 harga jagung hibrida secara nasional mengalami kemerosotan harga yang sebelumnya harga Rp 4.500 turun drastis menjadi Rp 2.500 perkilo. Jebloknya harga jagung untuk pakan ternak itu membuat masyarakat petani khususnya di Konut menjerit dan mengalami kerugian besar. (B)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki